JAKARTA, KOMPAS.com - Ada banyak istilah dalam jual beli mobil bekas. Salah satu yang sering terdengar ialah "kilometer gondrong." Istilah ini mengacu pada angka odometer alias jarak tempuh yang panjang.
Andi, dari diler mobil bekas Jordy Mobil MGK Kemayoran, mengatakan, istilah kilometer gondrong memang mengacu jarak tempuh mobil yang menggambarkan bahwa mobil sudah dipakai jauh.
Baca juga: Mazda MX-5 Tampil Agresif dengan Wide Bodykit
"Kilometer gondrong itu kilometernya sudah banyak. Patokannya bisa dibilang di atas 150.00 km sudah bisa dibilang kilometer gondrong," kata Andi kepada Kompas.com, Selasa (8/8/2023).
Andi mengatakan, kilometer gondrong juga bisa diartikan sebagai "mobil capek" alias mobil yang memang sudah dipakai lama oleh pemilik sebelumnya, sehingga jarak tempuhnya sudah tinggi.
Namun demikian kata Andi, kilometer gondrong tidak selalu mobil tahun tua. Bisa terjadi umur mobil umur masih muda tapi karena jarak pemakaiannya sudah tinggi kemudian disebut kilometer gondrong.
"Menurut saya sih tahun juga pengaruh, tapi ada mobil misal masih 2019 tapi kilometernya sudah gondrong. Biasanya kan mobil umur empat tahun bisa 50.000 km, tapi kalau sudah di atas 100.000 km bisa dibilang sudah gondrong walau tahunnya muda," kata Andi.
Di sisi lain, Yudi Purwidyantoro Area Sales Manager Carsentro Semarang mengatakan, jika mobil bekas jangan hanya mengandalkan patokan kilometer rendah karena belum tentu sepenuhnya menjamin seratus persen bebas masalah.
Baca juga: Dukung Elektrifikasi, Korlantas Polri Tambah Motor Listrik Patwal
"Jarang dipakai bukan berarti bebas dari kerusakan, yang simpel-simpel saja misalnya, oli mesin kualitasnya pasti menurun walau mobil cuma nongkrong di garasi. Belum lagi kaki-kaki, ban dan sebagainya, sama-sama memiliki usia pakai," ucap Yudi.
Justru, kata dia, mobil-mobil yang jarang dipakai jika sama sekali tak mendapatkan perawatan kerusakan yang terjadi bisa sangat serius.
Beda halnya dengan mobil yang jadi armada operasional, kondisi komponen-komponen akan senantiasa terjaga maksimal.
"Oli mesin dan transmisi kan bersirkulasi selama proses mekanis berlangsung. Komponen seperti piston, kampas kopling, sampai gardan saling terhubung," kata Yudi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.