JAKARTA, KOMPAS.com - Sepeda motor listrik konversi yang banyak beredar, mayoritas merupakan jenis skutik alias motor matik, ternyata hal ini ada alasannya.
Menurut sebagian mekanik bengkel konversi, motor model skutik memang sangat mudah dikonversi, jika haarus dibandingkan dengan model lain seperti bebek atau sport.
Alasannya simpel, kompartemen skutik jauh lebih lega, sehingga proses pemasangan komponen kelistrikan jauh lebih mudah dan tidak merepotkan.
Muhammad Dipokartono, penggagas sekolah konversi motor listrik Elektrifikasi Rakyat Indonesia (ERI), proses instalasi kelistrikan pada skutik terkesan plug and play saja.
Baca juga: Dukung Elektrifikasi, Mekanik Ini Buat Sekolah Konversi Motor Listrik
“Kalau harus konversi motor BBM model lain, misalnya bebek, harus dibuat bracket tambahan untuk menampung kompartemen dinamo dan baterai. Kerjanya lebih ekstra,” ucapnya kepada Kompas.com di Bintaro, Rabu (26/7/2023).
Kekalutan semacam itu tidak dijumpai saat konversi motor model skutik, karena banyak kompartemen yang bisa dimanfaatkan.
“Misalnya bagasi, kan punya skutik lebih luas, bisa dipakai buat taruh baterai. Kapasitasnya juga bisa ukuran besar, jadi jarak tempuhnya jauh,” ucap pria dengan sapaan akrab Divo Gimbal itu.
Divo menambahkan, model skutik juga dinilai lebih bermanfaat bagi konsumen, dalam hal penggunaan sehari-hari.
Baca juga: Impresi Perdana Mengendarai All-New Mazda CX-60, Bertenaga dan Lincah
Secara struktur sasis, skutik memang didesain agar fleksibel dan multi tasking. Bisa digunakan untuk jarak jauh, ataupun dekat.
“Kecuali ada konsumen yang mau konversi tipe perfoma, bolehlah pakai model lain. Misalnya Satria FU, Byson, atau RX-King,” kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.