Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Kecelakaan Bus di Guci, Sekat Kabin Sopir pada Bus Jadi Vital

Kompas.com - 27/06/2023, 07:22 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

BOGOR,KOMPAS.com – Awal Mei 2023 kasus kecelakaan bus pariwisata yang masuk jurang di daerah pariwisata Guci, Tegal, Jawa Tengah jadi kabar yang banyak mendapat perhatian.

Bermunculan berbagai spekulasi dan analisa terkait penyebab dari kecelakaan bus tersebut. Alhasil, ada perbedaan pendapat antara polisi dan pihak yang bergelut langsung dengan dunia bus.

Rem tangan yang ditarik oleh anak kecil menjadi salah satu narasi yang mengiringi penyebab kejadian kecelakaan bus tersebut.

Oleh karena itu, menurut kru bus penting bila kabin disematkan sekat pemisah. Sehingga kru bus, terutama ruang sopir terhindar dari tangan jahil.

Eko, salah satu sopir bus dari PO Agra Mas, mengatakan, tangan jahil yang kerap penasaran dengan area pengemudi sangat berbahaya.

Baca juga: Ini Ukuran Ban Off Road yang Pas Buat Suzuki Jimny

“Misalnya penumpang anak kecil, mereka yang penasaran pasti ingin menyentuh area kemudi sopir bus. Kalau ada yang salah sentuh atau salah tarik sangat fatal,” kata Eko kepada Kompas.com saat ditemui langsung di Terminal Baranangsiang, Bogor, Senin (26/6/2023).

Sekat pemisah ruang kru bus dan ruang kursi penumpangKOMPAS.com/ JANLIKA PUTRI Sekat pemisah ruang kru bus dan ruang kursi penumpang

Terkait dengan kasus kecelakaan di Guci, menurut Eko terlepas benar atau tidak mengenai dugaan ada anak kecil yang menarik rem tangan, menurutnya keberadaan sekat pemisah di kabin bus sangat penting.

Baca juga: Toyota Ingin Terapkan Teknologi Roket Hipersonik ke Mobil

Apalagi, pada area sopir bus terdapat beberapa kendali kendaraan baik itu tombol atau tuas yang tidak banyak orang awam paham fungsinya. Bila ada pihak yang dengan sengaja menyentuh tanpa tahu fungsinya, akan menjadi bahaya bagi banyak nyawa.

“Tapi kalau ada sekat pemisah, akan menghindari hal tersebut. Dari sisi keselamatan tentunya jadi lebih meningkat,” kata Eko. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau