Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Perilaku Tercela Pengendara Motor yang Kerap Bikin Celaka di Jalan

Kompas.com - 26/06/2023, 11:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Populasi sepeda motor yang begitu masif di Indonesia membuat jenis kendaraan ini juga paling banyak terlibat kecelakaan di jalan. Mengendarai motor mutlak harus berhati-hati agar terhindar dari yang namanya kecelakaan.

Masalahnya, tidak semua pengendara motor punya kemampuan dan pemahaman sama soal safety riding.

Misal seperti pada video yang diunggah akun dashcam owners Indonesia, ada pengendara motor yang sembarangan putar balik di jalan. Melakukan manuver ini tanpa pertimbangan dan tidak memperdulikan kodisi jalan, hasilnya ditabrak motor lain yang sedang melintas cukup kencang.

Kalau diperhatikan, pengendara yang putar balik tadi cuma memegang setang pakai satu tangan. Ditambah saat dia putar balik, tanpa menengok ke belakang, main belok saja.

Baca juga: Alasan Kenapa Mobil Dilarang Putar Balik di Jalan Tol

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Dash Cam Owners Indonesia (@dashcam_owners_indonesia)

 

Trainer Yamaha Riding Academy Muhamad Arief memberikan beberapa cara aman bagi pengendara motor yang hendak putar balik. Pertama, pastikan hafal kondisi jalan, terutama area yang memang diperbolehkan untuk putar balik.

"Kedua, jauh sebelum area putar balik, sudah menyalakan lampu sein kanan agar pengendara di belakang mengetahui kalau ada kendaraan yang mau putar balik," ucap Arief kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Langkah ketiga, jika motor ada di lajur kiri, nyalakan lampu sein dan lebih dahulu pindah ke lajur kanan secara halus. Maka dari itu, jangan langsung putar balik jika masih ada di lajur kiri.

Baca juga: Resmi beroperasi, Ini Tampang Bus PO Mahendra Transport 

"Kemudian, sebelum putar arah, pastikan kondisi di belakang aman dengan melihat kaca spion," kata Arief.

Posisi putar balik yang baik yaitu motor berada di lajur paling kanan dan dekat dengan tengah jalan atau marka. Hal ini dilakukan agar tidak ada pengendara lain yang mendahului dari kanan.

Lalu untuk pengendara yang mengebut, Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani menjelaskan, perilaku tersebut kerap dilakukan orang yang tinggal di suatu domisili. Merasa paham dengan kondisi jalan, lantas sering melewati dengan kecepatan tinggi.

"Sehingga mereka kurang waspada dengan setiap potensi bahaya yang ada. Ada juga faktor sedang terburu-buru," kata Agus.

Mengubah perilaku pengendara yang tidak waspada ini menurut Agus cukup susah. Mengingat hampir semua pengendara motor di Indonesia belajar sendiri atau autodidak, jadi tidak ada pemahaman soal keselamatan berkendara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau