JAKARTA, KOMPAS.com - Ada beragam aktivitas menarik yang bisa dilakukan pengunjung di Jakarta Fair 2023. Salah satunya, melakukan cek penerima calon subsidi kendaraan listrik melalui website sisapira.
Fitur ini sejatinya bisa dilakukan secara online, tapi Smartby, vendor motor listrik yang jadi salah satu eksibitor Jakarta Fair 2023 di Kemayoran, Jakarta Pusat. Vendor ini memasang panel layar sentuh interaktif berukuran supaya pengunjung bisa ramai-ramai mencoba.
Caranya pun cukup mudah, di mana pengunjung hanya perlu memasukkan NIK KTP di dalam panel pemeriksaan. Jika dianggap sebagai penerima, dana subsidi senilai Rp 7 juta dari pemerintah bisa digunakan.
“Kalau ada yang dapat insentif, bisa langsung SPK di tempat kami (Smartby) dan dapat diskon subsidi motor listrik,” kata Pramuniaga Smartby kepada Kompas.com, Senin (19/6/2023).
Baca juga: Video Viral Mobil Lindungi Motor yang Masuk Tol agar Tidak Ditabrak
Berdasarkan pantauan redaksi, terlihat pengunjung cukup antusias menjajal fitur interaktif tersebut. Ada beberapa yang berhasil dan bisa menerima insentif, namun tidak sedikit juga yang gagal dan tidak terdaftar sebagai penerima.
Ada momen unik di mana dua orang kakak beradik asal Duren Sawit, Jakarta Timur, sama-sama berhasil memperoleh subsidi motor listrik.
Felix Ritonga, sang kakak, mengaku tidak heran jika dia dan adiknya menerima subsidi tersebut, karen keduanya berprofesi sebagai wirausahawan.
“Kami pelaku UMKM dan usaha kami memang sudah terdaftar, mungkin itu alasannya kenapa kami dapat (subsidi kendaraan listrik),” ujarnya.
Baca juga: Rumor Tesla Pilih India untuk Investasi Mobil Listrik, Ini Kata Luhut
Untuk diketahui, pelaku UMKM memang menjadi salah satu penerima subsidi kendaraan listrik yang ditargetkan oleh pemerintah.
Kendati menerima subsidi, keduanya masih enggan membeli motor listrik untuk saat ini. Alasannya adalah karena kekhawatiran dan penggunaan jangka panjang.
Jackson Ritonga, sang adik, menganggap beberapa motor listrik murah yang hrganya dipotong karena subsidi memiliki kualitas yang kurang baik.
“Kami khawatir usia pemakaiannya enggak lama, dan justru cepat rusak. After salesnya juga masih sedikit,” ucapnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan. Selengkapnya