Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mobil yang Jarang Dipakai Tidak Boleh Telat Tambah Tekanan Udara Ban

Kompas.com - 23/06/2023, 15:12 WIB
Erwin Setiawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

KLATEN, KOMPAS.com - Mobil jarang dipakai tidak menjamin kondisinya selalu baik-baik saja. Justru, pemilik perlu lebih peduli dalam merawatnya agar kendaraan tetap prima dan siap digunakan setiap saat.

Salah satu perawatan khusus mobil jarang digunakan adalah memeriksa tekanan angin ban. Pastikan ban selalu dalam keadaan cukup terisi udara, jangan sampai telat mengisinya.

Udara di dalam ban faktanya bisa menyusut dengan sendirinya. Bahkan ban pada mobil yang jarang dipakai cenderung lebih rawan mengalami kempis.

Baca juga: Pecah Ban, Mobil Pikap Pengangkut Kambing Terguling di Tol Ngawi-Solo

Ban mobil bisa kempis tiba-tiba, bahkan saat perjalananKompas.com/Erwin Setiawan Ban mobil bisa kempis tiba-tiba, bahkan saat perjalanan

Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho mengatakan mobil jarang dipakai bukan berarti membutuhkan perawatan lebih sedikit, justru pemilik harus lebih rajin merawatnya termasuk memeriksa kondisi ban.

"Jangan abaikan kondisi ban. Usia ban di atas 3 tahun pasti kompon bagian luar dan dalam berubah tidak elastis, meski mobil jarang dipakai" ucap Aan dikutip dari Kompas.com, Jumat (23/6/2023).

Menurut Aan, mobil yang jarang digunakan tetap perlu melakukan pengecekan kondisi ban guna mencegah kerusakan.

Baca juga: Waspada Modus Kejahatan di Puncak Bogor, Ban Mobil Disiram Pakai Oli

Ilustrasi pecah ban mobiltsikot.com Ilustrasi pecah ban mobil

Pemeriksaan perlu dilakukan setiap sekali dalam seminggu guna menghindari ban kempis. Walaupun hanya diparkir, Aan mengatakan mobil harus mendapatkan perawatan seperti saat digunakan biasanya.

Perawatannya meliputi pemeriksaan tekanan udara ban, ketebalan, dan cacat di permukaan ban. Saat jarang digunakan, ban mudah kempis dengan sendirinya karena faktor suhu dan cuaca.

"Ban pecah di bagian samping menjadi penyebab pecah ban terbesar. Kompon ban yang terbuat dari kawat biasanya putus, sebabnya adalah sering dibiarkan kempis. Awalnya benjol, terus lama-kelamaan bocor halus bahkan pecah,” ucap Aan.

Baca juga: Jangan Biarkan Tekanan Udara Ban Mobil Selalu Kurang

Maka dari itu Aan menganjurkan jika mobil tidak pakai cukup lama wajib memastikan tekanan angin ban rutin ditambah, bahkan jika perlu mengisinya dengan jumlah angin lebih banyak dari biasanya.

Jadi, ban mobil yang jarang dipakai tidak boleh dibiarkan kempis, begitu mulai terlihat berkurang sebaiknya saat itu juga udara ditambahkan untuk mencegah terjadinya kempis. Sehingga, risiko ban rusak lebih sedikit.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau