JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya dalam mendorong percepatan ekosistem kendaraan bermotor listrik berbasis baterai (KBLBB) di Tanah Air, Kementerian Perindustrian (Kemenperin) mendukung pengembangan Industri Kecil Menengah (IKM).
Salah satu langkah kongkret yang dilakukan ialah untuk mempersiapkan IKM perbengkelan roda dua untuk dapat meningkatkan kapasitas dan kemampuan menjadi bengkel konversi kendaraan listrik.
Pasalnya, diungkapkan Direktur Jenderal Industri Kecil, Menengah, dan Aneka (IKMA) Kemenperin Reni Yanita, konversi kendaraan berbahan bakar ke listrik ialah suatu hal yang penting dalam proses persiapan era elektrifikasi.
Baca juga: Penjualan Mobil Hybrid Naik Tipis di Mei 2023, Innova Zenix Terlaris
“Beberapa waktu lalu Kemenperin telah melaksanakan Kegiatan Bimbingan Teknis (Bimtek) Konversi Kendaraan Listrik bagi IKM Perbengkelan Roda Dua di Jawa Tengah," ujar Reni dalam keterangannya, Kamis (22/6/2023).
"Kegiatan ini juga merupakan wujud dukungan Kemenperin terhadap program pemerintah untuk mencapai target net zero emissions pada tahun 2060,” kata dia lagi.
Bimbingan teknis yang dimotori oleh Dirjenl IKMA ini untuk mengingatkan para pelaku IKM perbengkelan agar paham mengenai syarat menjadi bengkel jasa konversi.
Alasanya, proses konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik hanya bisa dilakukan oleh bengkel yang telah mengantongi sertifikat sebagai bengkel resmi pemasangan, perawatan, pemeriksaan peralatan instalasi sistem penggerak motor listrik pada kendaraan bermotor dari Kementerian Perhubungan.
Direktur Industri Kecil dan Menengah Logam, Mesin, Elektronika dan Alat Angkut Ditjen IKMA Kemenperin, Dini Hanggandari menambahkan, kegiatan bimtek konversi kendaraan listrik di Jawa Tengah diikuti oleh 20 IKM perbengkelan dari Kota Surakarta dan Kabupaten Sukoharjo.
Baca juga: Strategi Korlantas Cegah Praktik Calo Sertifikat Mengemudi
“Tujuan utamanya untuk meningkatkan pemahaman dan kompetensi Sumber Daya Manusia (SDM) IKM perbengkelan roda dua terkait kebijakan dan teknik konversi sepeda motor listrik,” ungkap Dini.
Ia menyebut, program konversi sepeda motor juga turut memberi dorongan positif bagi industri alat angkut di Indonesia agar mampu memproduksi komponen yang dibutuhkan untuk konversi sepeda motor konvensional menjadi sepeda motor listrik.
Menurutnya, saat ini brushless direct current (BLDC) motor sebagai salah satu komponen utama dalam KBLBB telah mampu diproduksi oleh industri alat angkut lokal, antara lain oleh PT Mitrametal Perkasa melalui brand AZN Motor.
Produk BLDC motor tersebut telah memiliki sertifikat TKDN dengan nilai TKDN sebesar 61,24 persen.
Baca juga: Wajib Sertifikat Mengemudi Tidak Berlaku untuk Pemohon SIM C
Dalam pelaksanaan Bimtek Konversi Kendaraan Listrik bagi IKM Perbengkelan Roda Dua di Jawa Tengah, Ditjen IKMA Kemenperin turut bekerjasama dengan Dinas Koperasi, UKM, dan Perindustrian Kota Surakarta, dan PT. Mitrametal Perkasa yang telah mampu memproduksi brushless direct current (BLDC).
"Kami percaya bahwa peningkatan daya saing IKM di era kendaraan listrik berbasis baterai akan kita upayakan bersama dengan keterlibatan dari seluruh pihak terkait,” ujar Dini.
Sebelumnya kegiatan serupa juga telah dilaksanakan untuk IKM di Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dan Bali.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.