Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Evolusi Konsumen Indonesia Beralih Pakai BEV Masih Lama

Kompas.com - 15/06/2023, 09:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai upaya mengurangi emisi karbon dan konsumsi bahan bakar minyak (BBM), pemerintah Indonesia mendorong untuk masyarakat mulai memakai kendaraan bermotor listrik sebagai alat transportasinya.

Kampanye tersebut terus digencarkan sejak beberapa tahun terakhir. Bahkan diterbitkan bantuan pemerintah atau subsidi untuk pembelian sepeda motor dan mobil listrik berbasis baterai mulai 20 April 2023.

Namun sampai saat ini, ternyata 61 persen masyarakat belum merasa tertarik untuk menggunakan kendaraan ramah lingkungan itu untuk aktivitas harian.

Baca juga: Usai Yaris Cross, Toyota Buka Peluang Produksi Mobil Hybrid Murah

Ilustrasi mobil listrik sedang mengisi daya di SPKLU Shell Recharge di Mal Pacific PlaceKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi mobil listrik sedang mengisi daya di SPKLU Shell Recharge di Mal Pacific Place

Disampaikan CEO & Founder of Chakra Giri Energi Indonesia Herman Huang, situasi tersebut disebabkan berbagai aspek, dari harga jual kendaraan yang masih mahal sampai biaya listrik.

“Dari survei yang kami lakukan pada tahun 2022, masih banyak masyarakat Indonesia yang belum tertarik menggunakan kendaraan listrik, ada sekitar 61 persen,” ujar Herman dalam webinar Strategi Sinkronisasi Penerapan Electric Vehicle dalam Ekosistem Transportasi Publik, Rabu (14/6/2023).

“Alasannya bermacam-macam, mulai dari ekosistem charging station yang belum mencukupi hingga harga kendaraan listrik yang relatif mahal,” jelasnya.

Lebih rinci, 27 persen masyarakat yang disurvei merasa harga kendaraan listrik masih mahal. Sementara 22 persen lainnya khawatir soal konsumsi listrik yang tinggi dan 22 persen yang menyatakan infrastruktur pendukung belum memadai.

Baca juga: Melihat Kandang Macan di Dalam Bus AKAP, Ini Fungsinya

PT PLN (Persero) menyiapkan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan BajoDokumen PLN PT PLN (Persero) menyiapkan 108 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) pada gelaran Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN di Labuan Bajo

Adapun dari hasil survei tersebut juga diketahui 21 persen masyarakat Indonesia mengaku tertarik menggunakan kendaraan listrik. Sedangkan 11 persen sisa responden tidak memberikan jawaban.

Ia mengaku minat masyarakat untuk menggunakan kendaraan listrik tidak bisa berubah dalam waktu singkat. Perlu 5 hingga 10 tahun lagi agar masyarakat bisa beradaptasi.

“Evolusi dari penggunaan kendaraan bertenaga kuda ke tenaga mesin juga membutuhkan waktu lama. Begitu juga dengan evolusi dari kendaraan dengan BBM ke kendaraan listrik, perlu waktu yang tidak sedikit,” kata Herman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau