Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tak Terima Dibayar Rp 400 Perak, Tukang Parkir Mini Market Ribut dengan Pengendara Motor

Kompas.com - 11/06/2023, 14:21 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Belum lama ini ramai pengendara motor yang cekcok dengan tukang parkir di area mini market. Kejadian tersebut terjadi di Alfamart Mercedes Baru , Cicadas, Gunung Putri, Kabupaten Bogor.

Video yang direkam pengendara motor tersebut pun viral di media sosial, salah satunya diunggah ke akun infocileungsiid. Cekcok terjadi karena tukang parkir yang tidak terima diberi uang receh Rp 400 dari pengunjung.

Pengunjung yang merekam pun mengaku kalau dia tidak tahu berapa besaran uang receh tersebut dan langsung dikeluarkan saja dari saku. Cuma karena tidak terima, uang tadi pun dilempar oleh tukang parkir.

Baca juga: Jangan Merugikan Orang Lain, Parkir Mobil Paralel Ada Etikanya

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by INFO CILEUNGSI ID (@infocileungsiid)

 

Kemudian, kronologi yang dituliskan perekam di unggahan tersebut dibilang kalau pengendara mau dipukul. Pengendara pun terus merekam aksi tersebut sampai akhirnya dilerai orang lain.

Sampai berita ini tayang, pelaku tukang parkir dan perekam dikabarkan sudah berdamai, mediasi dilakukan oleh Polsek Gunung Putri, Kamis (8/6/2023).

Menanggapi kejadian tersebut, Ketua Indonesia Parking Association (IPA) Rio Octaviano mengatakan, untuk pengendara motor yang bertemu parkir liar, lebih baik mengalah agar tidak terjadi konflik yang malah merugikan.

Baca juga: Solusi Mesin Mobil Berlumpur Akibat Pakai Oli Palsu

"Hindari friksi di lapangan. Kalau terjadi di sekitar DKI, bisa manfaatkan JAKI. Kalau di luar kota bisa cari nomor hotline pengaduan gangguan ketertiban," kata Rio kepada Kompas.com, Minggu (11/6/2023).

Jadi saat di lokasi kejadian, jika memang ada uang receh, lebih baik diberikan saja. Tapi kalau benar tidak ada, bisa bilang langsung kalau memang tidak ada, atau negosiasi tidak bisa memberi uang parkir.

"Apabila memang sudah opsi akhir, tidak bisa negosiasi, terpaksa kasih uang tapi dilaporkan bahwa ada pungutan liar," kata Rio.

Rio mengatakan, kelakuan seperti ini tidak akan berakhir kalau tidak ada keterlibatan masyarakat. Tapi, jangan sembarangan kalau mau menindak, memang sebaiknya diserahkan ke pihak berwenang.

Tindakan mengalah ini dinilai lebih bijak daripada harus berkonflik dengan juru parkir. Biasanya lahan parkir tersebut memang dikuasai warga lokal, atau oknum yang mengatasnamakan sebuah ormas.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.



Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com