Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tujuan Terkait
Tujuan Lestari terkait

Pahami 4 Penyebab Baterai Motor Listrik Terbakar

Kompas.com - 05/06/2023, 15:41 WIB
Dio Dananjaya,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Meningkatnya penjualan motor listrik harus dibarengi dengan pemahaman pemilik terhadap risiko potensi terbakar.

Pemahaman ini diperlukan agar penggunaan motor listrik minim kendala dan konsumen bisa terhindar dari risiko berbahaya.

Abdullah, pemilik bengkel spesialis motor listrik E-Clont, mengatakan, ada beberapa penyebab baterai motor listrik terbakar.

Baca juga: Video Viral Truk Mini dari Yogyakarta, Ternyata Pakai Mesin Motor

Battery Management System (BMS) pada baterai jenis Lithium-ionKOMPAS.com/Daafa Alhaqqy Battery Management System (BMS) pada baterai jenis Lithium-ion

Baterai itu terutama litium, penyebab terbakarnya ada empat penyebab,” ujar Abdullah, kepada Kompas.com (4/6/2023).

“Pertama overcharging, overdischarging, temperatur, atau yang keempat benturan. Kalau dirakit dengan cara yang baik dan benar, keempat-empatnya aman, bisa dihindari,” kata dia.

Untuk diketahui, overcharging adalah kondisi ketika baterai terlalu lama dicas bahkan saat kondisi sudah penuh. Adapun overdischarging adalah pemakaian baterai yang berlebihan.

Baca juga: Bayar Pajak Kendaraan Bisa Dapat Motor Listrik Gratis, Simak Syaratnya

Sementara itu, temperatur yang panas turut memengaruhi kondisi baterai. Lalu, benturan menyebabkan bungkus baterai terkelopak, hingga akhirnya bocor.

“Baterai litium kalau sudah terbakar tidak bisa dipadamkan. Solusinya adalah ditunggu energinya sampai habis,” ucap Abdullah.

Abdullah menambahkan, perkembangan motor listrik di Indonesia terlalu cepat. Banyak merek-merek baru yang masuk Indonesia tanpa persiapan jaringan purnajual.

“Sehingga teknisinya belum siap, sehingga banyak pemain-pemain yang mohon maaf secara kelimuan baterai masih apa adanya, dia sudah merakit baterai, bahkan diperjualbelikan. Maka enggak heran kalau kemudian ada kejadian baterai terbakar,” kata Abdullah.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Artikel ini merupakan bagian dari Lestari KG Media, sebuah inisiatif untuk akselerasi Tujuan Pembangunan Berkelanjutan.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com