Balapan Kandang, Quartararo Berharap Tampil Apik di GP Le Mans

LE MANS, KOMPAS.com - Fabio Quartararo berharap dapat tampil bagus di balapan kandang di GP Le Mans, Perancis, akhir pekan ini. Dia tidak ingin mengulang pengalaman buruk di GP Jerez, Spanyol belum lama ini.

Pada GP Jerez, seri sebelumnya, Quartararo start dari posisi ke-16, kemudian hanya meraih posisi ke-12 di sprint race, dan finis di posisi ke-10 saat balapan minggu karena sejumlah insiden termasuk hukuman long lap penalty.

Baca juga: Jangan Asal Masuk, Ini Hal yang Harus Diperhatikan kalau Ganti Mesin

“Saya mengharapkan hasil yang lebih baik ketika saya tiba di Jerez, jadi saya sekarang menantikan pertandingan ulang di Le Mans akhir pekan ini,” kata Quartararo dilansir dari Crash.net, Kamis (11/5/2023).

TINO MARTINO Fabio Quartararo saat sesi tes Valencia untuk MotoGP 2023

“Kami telah meninggalkan semua drama akhir pekan balapan terakhir di belakang kami: Saya lebih memilih untuk fokus pada pekerjaan yang harus kami lakukan dan tujuan yang ingin kami capai,” ujar dia.

“Ini adalah GP rumah saya, jadi saya menantikan untuk melihat dan mendengar para penggemar. Saya ingin menjaga pola pikir positif, melakukan yang terbaik, dan semoga mendapatkan hasil yang baik,” kata Quartararo.

Terlepas dari kontroversi hukuman yang dia terima di GP Jerez, Quartararo kemudian mencoba berbagai perubahan seperti sasis baru, aerobody baru dan knalpot.

Baca juga: Marc Marquez Sudah Sembuh, Gas Pol di GP Le Mans

Dok. Yamaha MotoGP Fabio Quartararo saat sesi tes Valencia untuk MotoGP 2023. Terkini, Quartararo telah merampungkan sesi tes di Portimao, Portugal.

Quartararo rupanya khawatir karena merasa motornya kurang tenaga dan akselerasi, sedangkan saat ini pabrikan Eropa sedang tumbuh pesat, seperti Ducati, KTM dan Aprilia.

“Kami membutuhkan peningkatan di mana-mana. Lebih banyak tenaga dan lebih banyak downforce, terutama di tikungan (lambat) seperti ini, untuk menggunakan lebih banyak tenaga dan lebih sedikit wheelie, itulah batasannya,” katanya.

“Seperti di Austin, (di mana) top speed juga sangat sulit karena kami datang (ke jalan lurus) dari tikungan yang sangat lambat," ujar Quartararo.