Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Pajero Sport Vs Sigra, Bukti Masih Banyak Pengemudi Emosional

Kompas.com - 04/05/2023, 07:22 WIB
Aprida Mega Nanda,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pengemudi di jalan raya punya perilaku yang beragam. Tak sedikit dari mereka yang kalem dan suka berbagi, namun banyak juga orang yang egois dan tidak mau mengalah di jalan raya.

Misalnya seperti video yang diunggah ke Tiktok oleh akun bernama weeldan__. Terlihat ada dua kendaraan yakni Mitsubishi Pajero Sport dan Daihatsu Sigra menuju ke arah yang sama.

Kedua mobil tersebut tidak ada yang mau mengalah dan terus berdempetan. Bahkan pada akhir video terlihat kedua mobil tersebut hampir bersenggolan, namun pada akhirnya mobil Daihatsu Sigra mengalah dan membiarkan Mitsubishi Pajero Sport lewat.

Baca juga: Bonceng Anak Saat Naik Motor, Wajib Duduk di Belakang

Mengenai hal tersebut, Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana mengatakan, memang banyak pengendara emosional ketika sudah di jalan raya. Salah satu penyebabnya adalah tingkat kemacetan lalu lintas yang tinggi.

Selain itu, kondisi marka jalan yang tidak jelas juga membuat pengendara saling serobot untuk memiliki lajurnya dan berlomba-lomba mencapai tempat tujuan.

@weeldan__ #pajero #sigra ? Cintamu Sepahit Topi Miring - Jogja Hip Hop Foundation

“Jujur hal ini jadi masalah utama, emosi menjadi pemantik pengendara menjadi tidak stabil secara mental. Nah, pengemudi berlevel defensive tidak akan terpengaruh dengan hal itu karena sudah terlatih perilaku, kewaspadaan dan kesadarannya,” ucap Sony saat dihubungi Kompas.com, Rabu (3/5/2023).

“Tetapi pengemudi yang tidak stabil mentalnya, emosinya akan berubah menjadi agresif. Emosi itu akan mengalahkan akal sehatnya, sehingga di jalan raya mereka saling sikat untuk melampiaskan agresifitasnya. Orang lain yang ikut-ikutan secara tidak langsung terpancing,” lanjutnya.

Sony melanjutkan, untuk menghadapi kondisi yang tidak terduga di jalan raya pengemudi harus mempersiapkan mental dengan cara menjaga kestabilan emosi. Dengan begitu pikiran akan sehat, risiko bahaya mampu diredam, dan menjaga kepentingan bersama di tempat umum.

Baca juga: Lorenzo Sarankan Marquez Terima Tawaran dari Ducati

Adapun untuk pengemudi sebaiknya jangan terlalu lelah ketika berkendara dan atur jadwal perjalanan dengan matang untuk menghindari gesekan dengan sesama pengguna jalan.

“Pengemudi juga harus fokus pada keselamatan bersama. Dengarkan musik-musik atau radio yang ada di kendaraan (agar enjoy). Jangan lupa untuk selalu mengalah dan sopan,” kata Sony.

Saat mengemudi perjalanan jauh, selalu terapkan teknik defensive drivingSIS Saat mengemudi perjalanan jauh, selalu terapkan teknik defensive driving

Sementara itu menurut Ketua Ikatan Psikolog Klinis (IPK) Indonesia wilayah Jakarta Anna Surti Ariani, mengatakan, tingginya emosi seorang pengemudi bisa disebabkan oleh beberapa faktor, misalnya kurangnya edukasi terhadap aturan lalu lintas, atau kondisi psikologis seseorang.

Nina sapaannya, mengatakan dari kacamata psikologi ada cara sederhana yang bisa dilakukan untuk mengendalikan emosi saat sedang berkendara di jalan raya. Ada manajemen diri yang bisa dilakukan oleh pengemudi sebelum bereaksi terhadap suatu kejadian di jalan raya.

"Yang bisa kita sampaikan secara singkat-padat, kalau ada kejadian tertentu, jangan langsung bereaksi. Tunda dulu reaksi kita. Cara menundanya itu, antara lain, yang tercepat adalah dengan menarik napas panjang," ucap Nina saat dihubungi Kompas.com belum lama ini.

Nina melanjutkan, ada kondisi atau stimulus tertentu yang memancing emosi negatif pengemudi dan membuatnya langsung bereaksi terhadap hal tersebut.

Jika pengemudi bisa berhenti sejenak sebelum bereaksi, ini akan memberikan kesempatan untuk pengemudi tersebut berpikir jernih.

Halaman:


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau