Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 24/04/2023, 15:12 WIB
Dicky Aditya Wijaya,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA,KOMPAS.com - Setelah mudik Lebaran, libur panjang jadi waktu yang menyenangkan untuk berlibur bersama keluarga. Banyak pemudik yang memilih pantai atau pegunungan sebagai tujuan wisata. 

Pada umumnya, jalur wisata yang dilintasi memiliki rute yang cukup ekstrem seperti tanjakan terjal dan turunan berkelok. Maka, pemudik harus hati-hati demi keselamatan dan keamanan di perjalanan. 

Tak jarang, wisatawan yang menggunakan peta navigasi perjalanan digital (GPS) salah memilih rute dan akhirnya tersesat.

Padahal, kondisi jalan yang dilalui berlumpur, terjal, dan licin. Lantas apakah harus melanjutkan perjalanan? 

Baca juga: Ditambah, Diskon Tarif Tol Arus Balik Berlaku Menerus Semarang-Jakarta


Founder & Training Director Jakarta Defensive Driving and Consulting Jusri Pulubuhu (JDDC) mengatakan, jika berada di daerah yang belum pernah dikunjungi tak disarankan sekadar mengikuti penunjuk arah di GPS. 

Sebaiknya bertanya kepada masyarakat sekitar agar tidak tersesat. Peta digital biasanya akan mengarahkan melalui rute alternatif yang sepi, jika jalur utama wisata padat dan terjadi kemacetan. 

Ilustrasi GPSshutterstock Ilustrasi GPS

"Kalau ragu-ragu sebaiknya bertanya kepada masyarakat yang ditemui tidak cuma ikut maps. Bahaya jika tersesat, pemudik tidak paham medan. GPS pasti mencarikan rute alternatif yang paling cepat, dan berpindah sendiri ketika jalan macet," ucap Jusri kepada Kompas.com, Senin (24/4/2023). 

Baca juga: Begini Teknik Mengemudi yang Aman di Jalan Menanjak

Jika terlanjur tersesat, Jusri mengatakan, sebaiknya segera berhenti. Memaksa untuk melalui rute alternatif tanpa memahami kondisi jalan yang ada sangat berbahaya.

Pemudik bisa tersesat makin jauh, bahkan bertemu medan yang ekstrem hingga tidak dapat dilalui kendaraan. 

Untuk itu, bila ragu melanjutkan perjalanan, pemudik lebih baik untuk kembali menuju jalur utama wisata. 

Pansela.
Dok. Kementerian PUPR. Pansela.

"Di daerah pegunungan dan tepi pantai, seperti di jalur Selatan (Pansela) sinyalnya susah. Kalau cuma pakai GPS bisa tersesat. Jika ragu-ragu, mending antre macet sebentar. Ditunda dulu juga tidak masalah, liburannya menunggu tempat wisata sepi," kata Jusri. 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda
28th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com