Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lewat Tanjakan dan Turunan, Jangan Hanya Andalkan Gas dan Rem

Kompas.com - 21/04/2023, 16:31 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Stanly Ravel

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Saat libur lebaran bersama keluarga besar di kampung halaman, jangan lupakan sikap disiplin dan teknik mengemudi yang selama berkendara.

Biasanya, jalanan di daerah memiliki kontur yang jauh berbeda dengan kota, baik itu lebih terjal atau tidak terlalu rata.

Jalan tanjakan dan turunan adalah jenis yang cukup sering dijumpai di daerah, khususnya daerah-daerah dataran tinggi.

Untuk menyikapinya, ada beberapa tips mengemudi aman yang harus diperhatikan. Selain menjaga keselamatan, juga untuk merawat kondisi komponen-komponen mobil.

Baca juga: Sebelum Mudik, Catat Daftar Rest Area Jalur Tol Trans Jawa

Rem mobilDicky Aditya Wijaya Rem mobil

Juni Siswanto, Technical Leader Auto2000 Ahmad Yani mengatakan, poin utama yang harus diketahui pengemudi adalah jangan terlalu mengandalkan rem, khususnya di jalan turunan.

Menurutnya, kesalahan umum yang kerapdilakukan pengemudi adalah hanya mengandalkan rem untuk menahan laju mobil. 

“Ini kekeliruan yang sering terjadi. Kalau persneling dipasang di gigi tinggi, rem akan bekerja terlalu keras dan disc brake bisa overheating,” kata Juni kepada Kompas.com, belum lama ini.

Menyikapi hal tersebut, pengemudi disarankan menggunakan gigi rendah saat jalan menurun, dan untuk mobil matik, sebaiknya menggunakan gigi D1 atau L.

Juni menjelaskan, dengan menempatkan gigi rendah ketika jalan menurun akan jauh lebih aman ketimbang mengandalkan rem saja.

Baca juga: SPBU Rest Area Tol Ungaran Jadi Incaran Pemudik Setelah One Way

“Kalau pakai gigi rendah, akan ada pengereman otomatis dari engine brake. Ini jauh lebih aman dan mesin memang didesain untuk melakukan itu,” ucapnya.

Juni menambahkan, poin lain yang harus diperhatikan adalah memahami kondisi komponen. Setelah mobil digunakan melintasi jalan tanjakan dan turunan, cakram pasti akan panas.

Satu kekeliruan fatal yang juga cukup sering dilakukan adalah menyiram dengan air, dengan maksud agar cepat dingin fungsinya kembali optimal.

Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVTKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Tuas transmisi matik Daihatsu Ayla R ADS CVT

“Kalau cakram mobil panas karena nanjak, itu hal yang cukup wajar. Cukup diam sejenak ketika sudah mencapai jalan datar atau mengemudi dengan kecepatan rendah. Nantinya cakram akan dingin sendiri,” ucap Juni.

Menyiram cakram yang panas dengan air bisa memperlemah konstruksinya dan membuatnya lebih ringkih.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Selamat, Kamu Pembaca Terpilih!
Nikmati gratis akses Kompas.com+ selama 3 hari.

Mengapa bergabung dengan membership Kompas.com+?

  • Baca semua berita tanpa iklan
  • Baca artikel tanpa pindah halaman
  • Akses lebih cepat
  • Akses membership dari berbagai platform
Pilihan Tepat!
Kami siap antarkan berita premium, teraktual tanpa iklan.
Masuk untuk aktivasi
atau
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau