Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Inden 1.000 Unit Lebih, Toyota Tahan Pesanan bZ4X

Kompas.com - 18/04/2023, 18:01 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Toyota bZ4X menjadi mobil listrik pertama yang dijual Toyota di Indonesia. Produk rakitan Jepang tersebut diklaim laku, bahkan di Indonesia sudah ada lebih dari 1.000 pesanan.

Soal spesifikasi, bZ4X punya baterai lithium-ion 335 Volt dengan kapasitas 71,4 kWh yang mampu menghasilkan tenaga 244 TK dan torsi 266 Nm. Hasilnya, mobil dua baris bangku ini bisa menempuh jarak sekitar 500 Km dari baterai penuh.

Bisa dibilang, performa yang ditawarkan dengan harganya di Rp 1,19 miliar masih cocok untuk beberapa kalangan. Apalagi ini Toyota, merek yang sudah dikenal masyarakat Indonesia sejak lama.

Baca juga: Toyota bZ4X Diklaim Banyak Disewa Pemerintah dengan Kinto

Toyota bZ4XKOMPAS.com/FATHAN RADITYASANI Toyota bZ4X

Sayangnya, bagi orang yang baru mau memesan bZ4X, harus sabar karena Toyota sedang menahan untuk tidak menambah pesanan atau daftar inden. Seperti yang dikatakan Anton Jimmi Suwandy, Marketing Director PT Toyota Astra Motor.

Anton mengatakan, lebih dari 1.000 unit lebih sudah diinden sejak pertama kali diperkenalkan akhir 2022. Sayangnya, ada keterbatasan dari suplai bZ4X yang masuk ke Indonesia.

"Kita minta ke diler-diler untuk tidak buka pemesanan dulu sementara ini, soalnya kita fokus distribusinya. Kita enggak mungkin beri janji kalau yang 1.000 lebih ini saja belum terpenuhi," ucap Anton di Jakarta, Senin (17/4/2023).

Baca juga: Viral, Video Pengemudi Mobil Berhenti di Bahu Jalan Tol demi Foto-foto


Anton mengatakan, bZ4X awalnya cuma kebagian sedikit untuk Indonesia. Tapi respon di Indonesia cukup baik, jadi sedang diproses untuk meminta tambahan unit yang dikirim.

"Kita sudah dapat 65 unit, mungkin ke depannya 100 hingga 200 unit, mungkin 300 unit sepanjang tahun ini," ucap Anton.

Selain itu, ada masalah baru yang ada di produksi kendaraan listrik, yakni bahan baku baterai yang minim. Jadi suplai baterai pun jadi terhambat, berujung ke produksi kendaraan listrik yang melambat.

“Sambil kita lihat suplai baterai dan kondisi global. Konsumen siap menunggu karena mayoritas loyal Toyota, mobil listrik maunya logo Toyota," ucap Anton.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com