Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mitos Atau Fakta, Apakah Masih Zaman Inreyen Mobil Baru?

Kompas.com - 10/03/2023, 11:42 WIB
Daafa Alhaqqy Muhammad,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Setelah membeli mobil baru, ada satu proses yang dikenal dengan inreyen. Proses ini bisa dianggap sebagai tahap pengkondisian awal mobil saat pertama kali digunakan.

Prosesnya juga cukup simpel, intinya pemilik harus mengendarai mobil dengan halus dan tidak terlalu menggeber mesin.

Akan tetapi, saat ini inreyen mobil dianggap sudah tidak relevan lagi. Alasannya adalah teknologi mesin yang semakin baik pada mobil-mobil lansiran terbaru dan tidak membutuhkan proses tersebut.

“Inreyen itu cuma berlaku untuk mobil-mobil lansiran lama yang non-injeksi. Sekarang kan mobil sudah hampir semuanya injeksi dan mesinnya lebih efisien, jadi sebenarnya enggak perlu inreyen,” kata Ekowati, Technical Leader Auto2000 Kalimalang Jakarta Timur kepada Kompas.com, Jumat (10/3/2023).

Baca juga: Airlangga Pastikan Insentif EV Mengalir ke Motor Listrik Dahulu

Mesin Toyota Innova Zenix Bensindok TAM Mesin Toyota Innova Zenix Bensin

Lebih lanjut, Eko menjelaskan jika melakukan inreyen untuk mobil-mobil lansiran terbaru itu sah-sah saja dan tidak ada salahnya.

“Mungkin sebutannya (untuk mobil lansiran baru) bukan inreyen ya, tapi lebih ke tips penanganan mobil baru. Ada beberapa poin yang bisa diambil,” ujarnya.

Beberapa tipsnya adalah, pada 1.000 kilometer pertama, tidak dianjurkan menggeber mobil dengan kecepatan di atas 100 kpj dan tidak menggunakan mobil sebagai derek untuk menarik kendaraan lain.

“Di 1.000 kilometer pertama, kita fokuskan penggunaan ringan supaya mesin mobil beradaptasi. Kalau sudah di atas 1.000 kilometer, ya sudah tidak diperlukan penangan khusus lagi,” kata Eko.

Menurut Eko pada era ini, Inreyen mobil bisa dianggap sebagai pamali. Sekedar saran dan wanti-wanti saja untuk menjaga performa mobil dengan berkaca pada kebiasaan di masa lampau.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau