Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Mobil Penyok Menabrak Honda Scoopy, Ini Penyebabnya

Kompas.com - 15/02/2023, 06:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Beredar video di media sosial yang memperlihatkan satu unit mobil ringsek di bagian depan usai menabrak sepeda motor.

Salah satunya diunggah oleh akun Instagram bernama @infocegatansukoharjo, Selasa (14/2/2023). Dalam rekaman tersebut, terlihat sepeda motor Honda Scoopy yang masih utuh menempel pada bodi satu unit mobil yang justru malah penyok.

Tidak sedikit warganet yang kagum dengan kualitas sepeda motor tersebut dan menyimpulkan bahwa bodi mobil jaman sekarang lebih gampang penyok meskipun hanya terbentur sedikit, sangat berbeda dengan bodi lansiran tahun 80-an ke bawah.

Baca juga: Jalan Tawangmangu-Sarangan Longsor, Kendaraan Jangan Nekat Melintas

Padahal rusaknya bodi mobil saat tabrakan merupakan fungsi dari teknologi crumple zone yang berjalan sebagaimana mestinya.

Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor mengatakan, ada bagian mobil yang dirancang untuk menyerap benturan pada saat terjadinya tabrakan.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by ICS CYBER MEDIA (@infocegatansukoharjo)

“Bagian depan dan belakang mobil adalah bagian yang rawan benturan dan paling sering penyok,” ucap Didi.

Menurutnya, pada bagian tersebutlah sebetulnya sebuah bodi mobil dirancang dengan sistem keselamatan dan risiko fatal saat terjadinya benturan atau yang biasa disebut dengan crumple zone.

Singkatnya, bodi mobil yang rusak parah itu menyerap energi tabrakan sehingga tidak berimbas terlalu parah pada struktur dalam bodi.

Baca juga: Penjualan Mobil Masih Moncer di Januari 2023, Tembus 94.087 Unit

Meski begitu, Didi juga mengingatkan apabila kendaraan berjalan pada kecepatan tinggi, maka fungsi crumple zone tidak akan cukup meredam kecelakaan.

“Sebab, jika kecepatan over, mau safety zone sekuat apapun pasti efeknya akan parah,” kata dia.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com