PHUKET, KOMPAS.com - AP Honda Thailand terus melakukan studi mengenai pemakaian sepeda motor listrik. Pihaknya tidak mau terburu-buru dan masih melihat situasi dan kondisi masyakarat Thailand.
Saat ini AP Honda Thailand sudah meluncurkan dua model motor listrik yaitu PCX Electric dan Benly e. Namun, konsepnya yaitu bussiness to bussiness alias dipakai oleh perusahaan dan tidak dijual ke masyarakat umum.
Baca juga: Kerjasama Honda dan KNKT, Cari Akar Penyebab Kecelakaan Motor
Vice President of Thailand Honda Co. Ltd Alaksh Phornprapha mengatakan, pribadi para anak muda Thailand merupakan kelompok yang akan lebih lama menerima motor listrik sebab motor listrik nyaris tidak punya suara.
"Tapi saya tidak yakin, bahwa menurut saya, remaja, mereka tidak suka dengan motor listrik. Karena tidak ada suaranya. Orang beli motor karena ada suaranya. Brum, brum," kata Phornprapha saat berbincang di Thailand, Jumat (3/2/2023).
Phornprapha mengatakan ini adalah masalah kebiasaan. Pemilik motor listrik pada dasarnya sulit melakukan personalisasi kendaraan, beda dengan motor bensin yang bahkan rantai dan sproket bisa diubah sesuai keinginan.
Baca juga: DAMRI Buka Rute Pariwisata di Pacitan, Harga Tiket Rp39.000
"Kita bisa sesuaikan rantainya. Kemudian mengganti sproket, kalau 54 ganti jadi 52 (mata). Tapi kalau untuk motor listrik kita tidak bisa melakukan apa-apa. Bahkan suaranya," kata dia.
Walaup bisa saja motor listrik diberikan suara yang sering disebut artificial sound ala knalpot bensin, kata tapi rasanya tidak akan sama.
"Sama saja seperti ponsel. Kita bisa saja membuat suara tapi akan berbeda. Kalau ada suaranya kamu tahu 'ah Mr Alaksh datang karena suaranya berbeda," ujar Phornprapha.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.