Oleh sebab itu, ia meminta pengemudi yang melihat hewan liar agar segera melaporkan ke pusat panggilan Jasa Marga.
“Pengguna jalan juga diimbau bisa menginformasikan ke Jasa Marga melalui Call Center 14080 jika melihat hewan melintas di tol, agar bisa diselamatkan segera oleh petugas,” ucap Irra.
Baca juga: Motor Listrik Sudah Beragam, tapi Mengapa Masih Jauh dari Laris?
Tips Menghindari Kucing di Jalan
Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana, mengatakan, menghindari hewan liar di jalan tol sebetulnya susah-susah gampang.
“Secara teori, mengantisipasi kecelakaan pada hewan yang berkeliaran ada tiga cara, yaitu menghindar, mengerem dan menghindar, serta mengerem dan terobos,” ujar Sony, kepada Kompas.com (27/1/2023).
Sony menjelaskan, bila pengemudi menghindar, risikonya bisa membuat kendaraan hilang keseimbangan. Roda bisa selip kalau kecepatannya di atas 80 kpj. Selain itu juga mengganggu, karena bisa membuat kaget kendaraan lain yang ada di dekatnya.
Baca juga: New Mazda2 Meluncur, Ini Perubahannya pada Eksterior dan Interior
Sedangkan bila pengemudi memilih mengerem dan menghindar, maka berpotensi tabrakan belakang kalau kecepatannya tinggi. Sekalipun pengemudi mencoba untuk menghindar usai mengerem, tetap berisiko kecelakaan.
Adapun cara terakhir yang bisa dilakukan adalah mengerem dan terobos. Dalam keadaan darurat, pengemudi bisa mengerem secara gradual supaya saat menerobos hewan tersebut, kendaraan tidak hilang keseimbangan.
“Dari ketiga hal itu yang paling kecil resikonya yang nomor tiga. Jadi yang paling aman, tetap lindas hewan tersebut dengan kecepatan yang rendah dari pada menghindar,” ucap Sony.
Baca juga: Viral, Keberanian Sopir Bus PO ALS Taklukan Kelok Kuburan Duo
Sementara itu, bila kucing liar muncul di jalan non tol, pengemudi bisa berhenti sejenak untuk memberikan jalan buat hewan tersebut. Akan tetapi cara ini tetap harus memperhatikan lingkungan sekitar, sambil menyalakan lampu hazard.
Sony pun menilai cara ini tetap berbahaya, karena posisi kendaraan berhenti di tengah jalan. Jadi cara ini amat bergantung dari kondisi lalu lintasnya.
“Kejadian terakhir di Sumatera, mobil Pajero Sport masuk sungai dan satu keluarga meninggal akibat menghindari anjing menyebrang,” kata Sony.
“Jadi yang paling ideal jaga kecepatan dan jarak. Dengan jaga kecepatan dan jarak, seorang pengemudi punya ruang berpikir untuk mengantisipasi dan punya ruang menghindari bahaya,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.