Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 26/12/2022, 07:42 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com – Memasuki masa-masa libur Natal 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), kepolisian telah memetakan kondisi lalu lintas jalur mudik.

Kakorsabhara Baharkam Polri yang juga Wakaops 1 Operasi Lilin, Irjen Priyo Widyanto, mengatakan, ada tiga titik kerawanan lalu lintas yang harus diwaspadai saat libur mudik Nataru, yaitu kerawanan di pintu masuk dan exit tol, pasar tumpah, dan jalur wisata.

Priyo mengatakan, untuk kerawanan di jalur masuk dan keluar tol pihak Satlantas telah menyiapkan skenario pengaturan arus lalu lintas.

Baca juga: Daftar Motor yang Disuntik Mati pada 2022, Yamaha Terbanyak

Polres Cirebon Kota akan melakukan rekayasa arus lalu lintas di tiga titik, dalam kota Cirebon, jalur Pantura, dan ruas tol Palikanci, selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 mendatang.MUHAMAD SYAHRI ROMDHON Polres Cirebon Kota akan melakukan rekayasa arus lalu lintas di tiga titik, dalam kota Cirebon, jalur Pantura, dan ruas tol Palikanci, selama libur Natal dan Tahun Baru 2023 mendatang.

“Berkaitan dengan pintu masuk ini, jajaran lalu lintas sudah melaksanakan tactical floor games (TFG),” ujar Priyo, disitat dari NTMC Polri (25/12/2022).

“Untuk mendiskusikan bagaimana pengaturan lalu lintas, ketika padat, ketika pemberlakuan contraflow, ketika pemberlakuan one way,” kata dia.

Kemudian, titik kerawanan lalu lintas yang harus diwaspadai saat libur Nataru berikutnya ada di jalur arteri dan jalur Pantura. Pada lokasi ini menjadi langganan kepadatan arus lalu lintas karena ada pasar tumpah.

Baca juga: Tol Cijago Seksi 3A Sudah Dibuka, Masih Gratis

“Kami dapat laporan dari Kapolres bahwa semuanya, sudah dilakukan pengamanan. Dan kita lihat mungkin tidak semrawut pada saat Lebaran,” ucap Priyo.

Sementara itu, di jalur Pantura atau arteri juga terdapat titik rawan yakni pertemuan arus kendaraan di jalur wisata.

Untuk setiap lokasi wisata dan tempat-tempat keramaian untuk perayaan tahun baru, yang mengundang jumlah massa cukup banyak harus dilakukan risk assessment atau penilaian risiko.

“Kemudian di jalur-jalur juga ada lokasi-lokasi wisata yang sudah kami arahkan melalui video conference dan melalui telegram, untuk setiap tempat wisata dan tempat-tempat lain,” kata Priyo.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke