MALANG, KOMPAS.com – Resesi yang diprediksi akan terjadi pada ekonomi Indonesia pada 2023 bukan tidak mungkin turut berdampak pada pelaku industri otomotif.
Hal ini tentunya menimbulkan banyak kekhawatiran kembali usai pasar otomotif sempat terpuruk akibat pandemi Covid-19.
General Manager Business Communication PT. Krama Yudha Tiga Berlian Motors Toto Sudaryanto mengatakan, jika optimistis bisnis Fuso akan tetap moncer sebagai kendaraan niaga di tengah ancaman resesi.
Baca juga: Tak Ganti Keret Wiper yang Rusak, Ruginya Bisa Dua Kali Lipat
“Kalau di 2023 itu terkait isu ekonomi akan berkaitan dengan macam-macam. Tapi kita lihat geliat ekonomi terlebih dahulu. Contohnya kemacetan di jalan yah, artinya ekonomi masih bergerak. Kita lihat indikatornya di situ. Kalau masih banyak truk yang lalu lalang di jalan berarti bisnis masih jalan,” kata Toto di Malang, Minggu (29/11/2022).
Toto menyebutkan, jika melihat ke tahun sebelumnya, Covid-19 sempat membuat bisnis konstruksi turun.
Padahal, bisnis konstruksi ini menjadi pasar yang penting bagi bisnis Fuso. Namun, di tahun 2022 ini penjualan truk mengalami pemulihan seiring bisnis sektor komoditi yang mulai bergeliat.
Sementara itu pada periode yang sama pada 2021, secara wholesales Fuso hanya mencatatkan 24.789 unit.
Baca juga: Bahas Desain Skuter Listrik Gambot Alva One
Kemudian untuk retail sales periode Januari- Oktober 2022 sebanyak 30.748 unit. Lalu untuk periode yang sama pada tahun sebelumnya hanya 28.634 unit.
“Sekarang ini bisnis batu bara masih bagus. Bahkan terus naik. Jadi dari kita tetap jalan. Tapi mudah-mudahan dengan berbagai pendekatan dari dealer dan juga pelanggan kita bisa mempertahankan posisi kita,” kata Toto.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.