Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Motor Listrik Bisa Hemat Biaya sampai Rp 1,5 Juta Per Tahun

Kompas.com - 18/10/2022, 17:01 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Wakil Menteri BUMN I Pahala Nugraha Mansury menyatakan bahwa penggunaan sepeda motor listrik bagi masyarakat dapat menghemat biaya operasional sekitar Rp 1 juta sampai Rp 1,5 juta per tahun.

Hitungan tersebut didapat dengan mengasumsikan rata-rata konsumsi bahan bakar minyak (BBM) kurang lebih sekitar enam liter per-minggu. Sehingga era elektrifikasi patut untuk didorong agar dipercepat penerapannya.

Sementara itu, semakin banyak pengguna motor listrik juga diproyeksi dapat membantu mengurangi subsidi energi BBM yang mencapai Rp 502 triliun saat ini.

Baca juga: Bahaya, Jangan Membiarkan Tikus Bersarang di Ruang Mesin Mobil

Ilustrasi motor listrik United E-MotorKOMPAS.com/DIO DANANJAYA Ilustrasi motor listrik United E-Motor

"Dengan masyarakat pindah dari kendaraan bermesin BBM ke kendaraan listrik kita bisa menghemat subsidi pemerintah terkait BBM," katanya dalam gelaran SOE International Conference, Senin (17/10/2022).

Oleh karenanya, tidak heran bahwa program penggunaan kendaraan listrik ini merupakan salah satu dari lima inisiatif pemerintah di Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) agar bisa melakukan transisi energi.

Sebab, semua pihak, lanjut Pahala, akan diuntungkan jika Indonesia dapat membangun ekosistem kendaraan listrik.

"Jadi, masyarakatnya mendapatkan manfaat, pemerintah juga mendapatkan manfaat. Secara keseluruhan dapat menurunkan emisi dan PLN pun sebagai penyedia listrik tentunya akan mendapat manfaat karena permintaan listrik ini akan meningkat," ujar Pahala.

Baca juga: Swap Baterai Bisa Dikembangkan Jadi Inovasi Cegah Maling

Test ride motor listrik Alva One di ajang GIIAS 2022KOMPAS.com/ADITYO WISNU Test ride motor listrik Alva One di ajang GIIAS 2022

Ia pun berharap pembangunan ekosistem kendaraan listrik di Denpasar baik dari sisi infrastrukturnya yaitu dalam bentuk SPKLU, maupun pengembangan fasilitas produksi motor listrik bisa ditingkatkan mengingat kemampuan Indonesia dalam memproduksi motor listrik memang terbatas.

Pemerintah, kata dia, terus mendorong pihak-pihak yang memiliki minat pada pembangunan ekosistem Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) alias Battery Swapping Station (BSS) sebanyak mungkin.

Pahala menilai pembangunan SPKLU di Denpasar sudah sangat baik untuk memberikan pelayanan dan kemudahan bagi masyarakat pengguna kendaraan listrik.

"Saat ini juga kita menyaksikan sendiri bagaimana fast charging station yang dibangun oleh PLN di sini, juga sudah bisa menggunakan aplikasi PLN Mobile dan juga pembayarannya juga sangat mudah," kata dia.

Baca juga: Adu Kenyamanan Berkendara Hyundai Stargazer Vs Toyota Veloz

Pahala juga mengatakan pembangunan SPKLU sangat potensial, selain untuk meningkatkan penggunaan kendaraan listrik, juga meningkatkan kenyamanan masyarakat dalam hal pengisian listrik kendaraan.

Untuk kebutuhan KTT G20 sendiri, total ada 66 SPKLU untuk mendukung operasional 936 unit mobil listrik, 30 unit bus listrik, dan 290 unit motor listrik selama kegiatan yang dihelat pada 15-16 November 2022 mendatang.

Sementara itu, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo menjelaskan dalam pengerjaan proyek strategis pengembangan kendaraan listrik, pihaknya berkerja sama dengan berbagai sektor seperti perbankan, perkantoran, mal, sampai kedai kopi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau