JAKARTA,KOMPAS.com - Penyakit umum yang sering dialami Innova diesel salah satunya adalah exhaust gas recirculation (EGR) buntu. Hal ini biasa disebabkan sisa endapan kerak karbon dan jelaga yang menumpuk.
Dalam rangkaian sistem commonrail, EGR bertugas mensirkulasi gas buang kembali masuk intake manifold. Tujuannya mengurangi emisi gas buang dan menjaga efisiensi bahan bakar.
Karena itu, jika EGR tersumbat dampaknya berimbas tenaga mesin ngedrop. Bahkan, tiba-tiba mati sendiri. Lantas apa saja gejala teknis untuk mengetahui kerusakan EGR?
Baca juga: Kerap Isi Solar Murah, Mobil Diesel Perlu Lakukan Kalibrasi Injektor
Menurut Kepala Bengkel Toyota Nasmoco Majapahit Semarang Bambang Sri Haryanto, gejala EGR mampet dan injektor tersumbat hampir mirip. Mesin mobil pincang, brebet, dan kadang sulit starter.
"Gejalanya sama saja, tarikan mesin berat. Bahkan, kalau starter awal pagi mau dipakai itu susah. Tidak langsung nyala," ucap Bambang kepada Kompas.com, Minggu (18/9/2022).
Tak langsung terasa, kata Bambang, gejala EGR kotor bisa dikenali dari asap hitam pekat. Jelaga dan kerak karbon terdorong keluar oleh tenaga mesin, utamanya bila akselerasi mendadak.
Dengan begitu, katup dan pipa sirkulasi EGR sedikit bersih. Bahkan, bisa disebut sebagai pembersihan alami.
Sama halnya dengan 'italian tune up', putaran mesin tinggi bermanfaat merontokkan sisa pembakaran jalur pembuangan.
"Ngebut mode rpm tinggi manfaatnya sangat bagus. Bisa menjaga keseimbangan antara pembakaran mesin dan sirkulasi gas buang," kata dia.
Bila terlanjur parah menurut Bambang, biasanya akan ditandai indikator check engine nyala. Namun, bisa segera diatasi dengan pembersihan keseluruhan sirkulasi EGR.
Namun, kerusakan terparah biasanya masalah elektrikal. Ini terjadi karena katup sensor EGR buntu.
Baca juga: Pakai Solar Jelek, Awas Filter Solar Berlendir
"Perawatan wajib EGR biasanya setiap 10 ribu kilometer. Kalau sensor bermasalah pergantian full set, untuk Innova diesel kisaran harga Rp 2,5 jutaan," tutup Bambang.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.