SEMARANG, KOMPAS.com - Penggunaan tire sealant dipercaya menjadi salah satu cara menangkal ban tubeless mengalami kebocoran di tengah jalan.
Cara menggunakannya dengan memasukan ke dalam lubang pengisian udara. Ketika ban mengalami kebocoran, cairan akan bereaksi menutup celah kebocoran.
Namun demikian, penggunaan cairan anti-bocor diklaim memiliki banyak masalah, salah satunya membuat kotor bagian dalam ban.
Baca juga: Benarkah Isi Ban dengan Nitrogen, Tekanan Udara Bisa Lebih Awet?
Hal ini pun dijelaskan Product Development Manager Otobox Supermarket Ban Indonesia Aan Nugroho yang mengatakan, penggunaan produk cairan anti bocor mempunyai sejumlah konsekuensi.
"Pasta yang dimasukkan ke dalam ban akan membuat pelek bagian dalam kotor. Karena sifatnya cairan, meski bereaksi dengan udara tetap saja tidak akan rapi," ucap Aan, kepada Kompas.com, Minggu (28/8/2022).
Aan menjelaskan, cairan anti bocor yang mengendap terlalu lama juga akan menyebabkan kerak. Bukan berarti merusak tetapi cukup sulit dihilangkan.
"Bisa dibilang dua kali kerja kalau mau bersih. Untuk menghilangkan pakai amplas atau kikir perlahan. Ribet, bahkan kalau tahunan tidak dibersihkan bisa butuh waktu beberapa jam," katanya.
Ketika ditanya apakah ada konsekuensi menyebabkan pelek berkarat, Aan menjawab, tergantung jangka waktu kandungan senyawa bahan kimia bereaksi terhadap pelek.
Karena itu, jika menggunakan cairan anti-bocor langkah antisipasi baiknya dilakukan pergantian cairan berkala.
"Untuk pencegahan korosi pada pelek, sebaiknya bisa diganti tiap 6-12 bulan," kata dia.
Baca juga: Lakukan Ini jika Mobil Mengalami Ban Bocor di Jalan Tol
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.