Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Investasi Tesla ke Indonesia Mandek, Pemerintah Akan Temui Elon Musk

Kompas.com - 23/08/2022, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

 

JAKARTA, KOMPAS.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan akan menagih janji Tesla untuk berinvestasi di Indonesia pada September 2022 mendatang.

Pasalnya, hingga saat ini produsen kendaraan listrik asal Amerika Serikat (AS) tersebut belum memberikan investasi lanjutan mengenai minatnya untuk masuk ke industri elektrifikasi di Indonesia.

"Tesla sudah masuk sebagian di kawasan Morowali, Sulawesi Selatan. Tapi kini belum masuk investasinya. Saya akan ke AS bulan depan, akan bertemu Elon Musk, mau bicara 'eh mau kau gimana?'," kata Luhut saat memberikan Kuliah Umum di Universitas Hasanuddin yang disiarkan virtual belum lama ini.

Baca juga: Gaikindo Minta Pabrikan Otomotif buat Fasilitas Perakitan di Indonesia 

Ilustrasi Pabrik Tesla di ASreuters.com Ilustrasi Pabrik Tesla di AS

Padahal pabrikan otomotif asal AS lainnya, Ford lancar-lancar saja untuk bisa berkomitmen pada bidang serupa. Padahal minat perseroan lebih belakangan dari Tesla.

Adapun perusahaan luar negeri lain yang akan masuk untuk berinvestasi pada sektor produksi dan daur ulang baterai ialah Volkswagen dan BASF. Keduanya disebut sudah berjanji akan mengeluarkan investasi besar dalam waktu dekat.

"Karena si ini, si Ford ini sudah mulai masuk juga. Dia (Tesla) pusing juga Ford duitnya banyak," kata Luhut.

Sebelumnya, Luhut bilang Tesla telah meneken kontrak pembelian nikel dari dua perusahaan Indonesia yang nilainya 5 miliar dollar AS atau setara Rp 74,5 triliun (kurs Rp 14.900).

Baca juga: Rumor Harga Pertalite Naik, Begini Tanggapan Jokowi 

Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Pengemudi ojek daring mengganti baterai sepeda motor listrik dengan yang sudah penuh terisi di Stasiun Penukaran Baterai Kendaraan Listrik Umum (SPBKLU) di SPBU Pertamina, Jalan MT Haryono, Jakarta, Senin (28/3/2022). Pemerintah Indonesia menargetkan dua juta kendaraan listrik dapat digunakan oleh masyarakat Indonesia pada 2025 sebagai salah satu upaya untuk menerapkan penggunaan energi terbarukan.

Kedua perusahaan itu ialah Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co yang sudah memiliki IUPK atau Izin Usaha Pertambangan Khusus dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).

Dengan langkah terkait, diharapkan Tesla tidak hanya membeli nikel tapi juga membuat pabrik baterai di Indonesia. Kalau itu terjadi, akan mendorong percepatan transisi energi menuju net zero emisson pada 2060 mendatang.

Dikutip dari Bloomberg, Zhejiang Huayou Cobalt Co dan CNGR Advanced Material Co menandatangani perjanjian harga dengan Tesla, perusahaan raksasa kendaraan listrik milik Elon Musk, untuk pasokan hingga pertengahan dekade ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com