Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024
Kompas.com - 25/07/2022, 16:21 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com - Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2022 menghadirkan banyak macam kendaraan listrik. Tak terkecuali kereta gantung yang dibawa oleh Aerobus Sky Train.

Perusahaan yang bergerak di bidang moda transportasi umum ini menawarkan konsep kereta gantung masa depan. Konsep tersebut diklaim memiliki efisiensi yang tinggi.

Aerobus juga diklaim sebagai transportasi perkotaan yang sangat mungkin diimplementasikan. Sebab, angkutan ini memiliki radius putar kecil hingga 30 meter.

Selain itu, cocok juga untuk dibangun pada kawasan wisata di dataran tinggi, karena Aerobus memiliki kemampuan menanjak dengan gradien maksimal 8 persen.

Baca juga: Prototipe Motor Sport Electro Tebar Pesona di PEVS 2022

Direktur Aerobus Sky Train Aswen S. Utomo, mengatakan, transportasi ini tidak memerlukan lahan luas di atas tanah. Sehingga, tidak perlu repot dengan pembebasan lahan.

Aerobus Sky TrainKompas.com/Donny Aerobus Sky Train

"Dalam satu rangkaian Aerobus, dapat membawa 2 modul hingga 12 modul, yang masing-masing modul memiliki kapasitas hingga 42 penumpang," ujar Aswen, kepada wartawan, saat ditemui di booth-nya, di JIExpo Kemayoran, belum lama ini.

Aswen menambahkan, kapasitas Aerobus yang dapat mencapai 20.000 penumpang per jam per direction, dapat digunakan untuk feeder MRT atau LRT dan kereta commuter.

Baca juga: Menjajal DFSK Gelora E di PEVS 2022

"Sementara untuk kecepatannya, kereta gantung ini mampu menempuh 96 km/jam dengan kecepatan operasional 80 km/jam. Kita sudah merencanakan 1.400 km, di daerah Bogor, Puncak, Bandung, Jakarta, Surabaya, Bali, Manado, Batam, dan Medan," kata Aswen.

Aswen mengatakan, satu bentangan kabel baja, dari tiang pancang ke tiang pancang, bisa mencapai 3.000 meter. Sehingga, lebih cocok untuk feeder angkutan umum.

"Tiang pancangnya tidak memerlukan banyak pembebasan lahan, luasnya tergantung dari model tiang itu sendiri. "Normalnya 1x1 meter, tapi tergantung dari kondisi di lapangan. " ujarnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke