JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan raya merupakan salah satu area yang berbahaya dan rawan kecelakaan. Bahaya datang dari mana saja; baik karena kelalaian pengemudi, kelalaian pengguna jalan yang lain, atau faktor kondisi jalan yang dilalui.
Bahkan ketika pengemudi sudah taat aturan pun, tidak bisa membuatnya sepenuhnya terhindar dari bahaya. Kecelakaan bisa terjadi pada siapapun.
Salah satu tindakan antisipasi yang bisa diterapkan oleh pengemudi adalah prinsip defensive driving. Training Director Safety Defensive Consultant Indonesia (SDCI) Sony Susmana menjelaskan bahwa prinsip ini mengajarkan pengemudi untuk selalu waspada.
Baca juga: Ingat, Ini Ancaman Hukuman Berkendara dalam Kondisi Mabuk
"Selalu waspada dengan melihat potensi bahaya, identifikasi obyeknya, dan prediksi kemungkinan apa yang akan terjadi," ucap Sony kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Sony menjelaskan, dengan menerapkan prinsip ini pengemudi bisa memutuskan langkah aman, sebelum melakukan sesuatu dan risiko terlibat kecelakaan di jalan setidaknya bisa berkurang.
Dilansir dari laman APKPI, defensive driving merupakan mengemudi dengan cara aman, banyak mengalah.
Ini juga akan aman bagi dirinya dan pengguna jalan lainnya. Prinsipnya adalah mengutamakan keselamatan.
Baca juga: Syarat Daftar Beli Pertalite dan Solar di MyPertamina
Definisi defensive driving menurut National Safety Council's Defensive Course USA adalah mengemudi untuk menyelamatkan nyawa, waktu dan uang, terlepas dari kondisi dan tindakan orang di sekitar.
Dijelaskan, pengemudi defensif bisa mengendalikan emosi, tetap tenang, dan tidak mudah terprovokasi menanggapi kondisi di luar kendaraannya.
Ada empat syarat utama yang perlu dimiliki oleh pengemudi defensif; yaitu alertness, awareness, anticipation dan attitude.
Pertama, alertness atau kewaspadaan. Ini menjadi faktor utama yang menjamin pengemudi untuk selalu sigap terhadap pengguna jalan lain dan tetap waspada.
Kedua, awareness atau kesadaran. Ini merupakan hal penting dan pengemudi diharuskan memiliki pengetahuan berkendara yang baik, benar dan aman. Karena, pengetahuan dan pemahaman yang tepat dalam berkendara dapat meminimalisir kecelakaan lalu lintas.
Baca juga: Berencana Ganti Satu Set, Cek Harga Ban Mobil Juli 2022
Ketiga, attitude atau sikap dan mental. Di sini, cara pandang pengemudi emnjadi hal yang penting.
Pengemudi tidak boleh egois atau mau menang sendiri; yang diutamakan adalah kepentingan umum. Misalnya, saat antri di jalan, pengemudi yang memiliki sikap dan mental yang baik akan bersedia untuk mengikuti aturan tersebut.
Keempat, anticipation atau antisipasi. Ini merupakan sikap pengemudi yang mengantisipasi segala sesuatu yang mungkin terjadi selama berkendara.
Dengan menerapkan prinsip-prinsip defensive driving pengemudi akan selalu ingat akan adanya bahaya di jalan dan siap mengambil tindakan pencegahan untuk meminimalisir kemungkinan kecelakaan lalu lintas di jalan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.