Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 05/07/2022, 10:12 WIB
Janlika Putri Indah Sari,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Saat sepeda motor mengalami mogok, stut atau didorong dari belakang dengan menggunakan motor banyak menjadi pilihan.

Hal tersebut bertujuan untuk membantu motor yang mogok ke bengkel terdekat. Namun, ternyata cara tersebut sebenarnya tidaklah dianjurkan karena berbahaya.

Head of Safety Riding Promotion Wahana Agus Sani mengatakan jika dari sisi keselamatan  tindakan stut motor berpotensi membahayakan kedua pengendara. Hal tersebut lantaran pengendara motor mudah hilang keseimbangan baik saat posisi mendorong atau pun sedang didorong.

Baca juga: Syarat Daftar Beli Pertalite dan Solar di MyPertamina

"Lebih baik jika motor mogok memang harus ditarik dari depan, bukan didorong dari arah samping. Apalagi jika si pengendara belum terlalu mahir, maka bisa berbahaya," kata Agus kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.

Untuk menarik motor mogok yang benar, Agus menyarankan sebaiknya tali yang digunakan  jangan sembarang. Pilihan yang tepat adalah menggunakan tali pengikat khusus derek.


"Biasanya, yang dilakukan oleh tim Help dari Wahana Honda, tali pengikat dikaitkan ke bagian rangka pelat nomor dengan alat khusus. Namun, jika pengendara lain mungkin bisa dikaitkan di bagian kepala motor mengikat ke arah setang agar lebih kuat," kata Agus.

Dorong motor matikat0zz.wordpress.com Dorong motor matik

Baca juga: Antisipasi Cegah Mobil terbakar, Cek Kondisi Ini

Agus juga mengatakan jika yang terpenting adalah ketika motor ditarik jangan sampai membuat motor menjadi sulit berbelok agar tetap aman. Lalu, jarak antara motor jangan terlalu dekat dan terlalu jauh.

"Cukup 2 meter dengan kecepatan rata-rata 20 km/jam. Agar tetap aman dalam melakukan pengereman," ujar Agus.

 

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com