JAKARTA, KOMPAS.com - Ajang Formula E melombakan mobil balap dengan tenaga listrik, yang secara spesifikasi berbeda dengan mobil balap konvensional. Termasuk ban yang digunakan juga ramah lingkungan.
Tahun 2022 menjadi musim kedelapan FIA Formula E digelar. Michelin pun kembali bersiap untuk hadir dengan berbagai teknologi dan inovasi terbaru, sebagai upaya mendukung mobilitas berkelanjutan.
Kehadirannya tak hanya sebagai pemasok ban di Formula E. Pabrikan ban asal Prancis ini juga sebagai salah satu founding fathers.
Michelin memanfaatkan tiap seri sebagai wadah untuk mengembangkan teknologi baru serta ban masa depan.
Baca juga: Simak Peta Resmi Sirkuit Formula E 2022 di Ancol
Selama tujuh musim diselenggarakannya Formula E, Michelin telah menghasilkan tiga generasi ban balap yang tidak hanya tersedia dalam ukuran baru, tapi juga mengombinasikan konsistensi dan ketahanan luar biasa, baik dalam kondisi jalan kering maupun basah.
Michelin juga sangat memikirkan semuanya, mulai proses produksi ban, pengangkutan ban hingga ke titik tujuan ajang Formula E, semua mengutamakan netralitas emisi karbon.
Namun, yang paling membedakan dari ajang balap lainadalah alokasi ban. Formula E hanya menggunakan delapan ban atau dua set per kejuaraan.
Sehingga, ajang balap Formula E menjadi kejuaraan dunia FIA dengan konsumsi ban paling sedikit.
Baca juga: Jangan Sampai Bingung Nonton Formula E, Simak Regulasinya
Artinya, hanya sejumlah kecil ban diproduksi untuk kejuaraan dengan lebih sedikit kebutuhan penutup ban, yang membantu Michelin mewujudkan pengurangan jejak karbon.
Manager Program Formula E Michelin, Mirko Pirrachio, mengatakan, bahwa format kualifikasi baru pada Formula E memberikan dampak pada penentuan strategi ban.
“Mengingat alokasi ban yang dimiliki pebalap, kualitas, dan performa ban yang konsisten, tampil prima menjadi sangat penting, meskipun menggunakan ban yang sama berulang kali," ujar Pirrachio, dalam keterangan resminya, Selasa (31/5/2022).
Pirrachio menambahkan, Michelin Pilot Sport EV yang fleksibel dan tahan lama memungkinkan pebalap dapat menerapkan pengaturan dan tekanan ban yang sesuai.
"Selain itu, sistem teknologi ‘connected tyre’ yang terdapat pada ban memudahkan tim untuk melacak performa ban, seperti memantau tekanan dari jarak jauh dan menghasilkan data yang terenkripsi,” kata Pirrachio.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.