Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menhub Buka Peluang Rekayasa Lalu Lintas Mudik Diterapkan Lebih Awal

Kompas.com - 16/04/2022, 07:12 WIB
Stanly Ravel

Editor

JAKARTA, KOMPAS.com - Mendekati musim mudik Lebaran yang tinggal beberapa hari lagi, Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi, mulai melakukan pengecekan simulasi rekayasa lalu lintas di jalan tol arah Cikampek.

Proses simulasi rekayasa lalu lintas berlangsung dari Bekasi, Jakarta arah Cikampek, sampai Semarang yang menjadi titik utama dan diprediksi bakal mengalami kepadatan volume lalu lintas pada masa mudik Lebaran.

Menurut Budi, simulasi dilakukan sebagai ujicoba guna mengetahui rekayasa lalu lintas mana yang paling efektif dalam menekan kemacetan dengan rasio perbandingan volume kendaraan dan kapasitas jalan (VC Ratio) yang terkecil.

"Beberapa hari ini akan dilakukan simulasi penerapan rekayasa lalu lintas, yang nantinya bisa menjadi rekomendasi yang terukur dalam pengambilan keputusan," ujar Budi dalam keterangan resminya, Jumat (15/4/2022).

Baca juga: Libur Nasional, Ganjil Genap Kembali Berlaku di Puncak Bogor

Penerapan rekayasa lalu lintas nantinya akan dilakukan oleh Korlantas Polri, mulai dari one way, contra flow, sampai pembatasan mobil pribadi dengan sistem ganjil genap.

Menteri Budi Karya Sumadi lakukan pengecekan simulasi rekasaya lalu lintas mudikKEMENHUB Menteri Budi Karya Sumadi lakukan pengecekan simulasi rekasaya lalu lintas mudik

Meski sebelumnya soal waktu penerapan rekayasa lalu lintas sudah diumumkan, tapi Budi mengatakan, hal tersebut sampai saat ini masih dalam tahap pembahasan lebih lanjut.

"Mulainya bisa di 28 April 2022 atau juga bisa lebih awal di 25 April 2022. Hasil dari simulasi ini akan segera dilaporkan dan direkomendasikan kepada Presiden," kata Budi.

Berdasarkan prediksi, jalur darat bakal menjadi akses favorit pemudik, lantaran itu menjadi sangat krusial dari sisi penanganannya.

Baca juga: Skema Penerapan One Way dari Jakarta ke Jawa Tengah Selama Mudik Lebaran 2022


Sekitar 47 persen dari 85,5 juta orang yang diperkirakan mudik, akan menggunakan jalur darat, baik kendaraan pribadi seperti sepeda motor dan mobil, sampai angkutan umum layaknya, bus, angkutan penyeberangan, dan lainnya.

Jumlah pemudik tahun ini juga akan meningkat 45 persen dibanding 2019 atau sebelum pandemi. Sedangkan, dua titik yang perlu dilakukan antisipasi khusus adalah jalur Bekasi-Semarang dan penyeberangan Merak Bakauheni.

Sejumlah area yang diprediksi akan terjadi kemacetan sudah dipetakan. Mulai di pintu masuk tol, rest area, pom bensin, dan tempat-tempat lainnya.

Baca juga: Toyota Kasih Sinyal Mau Jual Mobil Listrik bZ4X di Indonesia

Kemacetan di Kilometer 47 tol Jakarta-Cikampek arah menuju Cikampek pada pukul 11.40 WIB, Senin (28/3/2022).KOMPAS.COM/FARIDA Kemacetan di Kilometer 47 tol Jakarta-Cikampek arah menuju Cikampek pada pukul 11.40 WIB, Senin (28/3/2022).

Untuk sejumlah titik yang diprediksi terjadi kepadatan meliputi Jalur tol Tangerang-Merak Km 26, Jalur Tol arah Cikampek Km 48-60, KM 31-37, Km 70-72, dan untuk arus balik di Km 54.

"Pada mudik tahun ini, pemerintah mengeluarkan kebijakan tidak akan dilakukan penyekatan dan putar balik dan pengendalian di lapangan dilakukan secara humanis dan persuasif," kata Budi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com