Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tahun Ini Industri Komponen Otomotif Bakal Tumbuh

Kompas.com - 07/02/2022, 17:12 WIB
Ruly Kurniawan,
Aditya Maulana

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Industri komponen otomotif nasional diyakini semakin positif pada tahun ini usai terdampak pandemi Covid-19 sepanjang dua tahun belakangan, meski insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) disesuaikan.

Pasalnya, selama 2022 akan banyak instrumen yang mampu pertahankan momentum pertumbuhan sektor otomotif dalam negeri. Jadi, trennya akan tetap berada di jalur positif untuk meningkatkan daya beli.

Demikian dikatakan Ketua Umum Gabungan Industri Alat Mobil dan Motor (GIAMM) Hamdani Dzulkarnaen Salim sebagaimana dilansir Kontan, Senin (7/2/2022).

Baca juga: Klaim Sukses Insentif PPnBM di Sektor Otomotif oleh Kemenperin

Karyawan yang sedang bekerja di pabrik mobil Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.Reuters Karyawan yang sedang bekerja di pabrik mobil Hangzhou, Provinsi Zhejiang, China.

"Utilitas pabrik komponen otomotif diperkirakan meningkat dibanding di tahun lalu. Tetapi, saya kira akan masih di bawah level 2019," katanya.

Untuk diketahui, tahun ini pemerintah menerapkan insentif PPnBM 100 persen hanya untuk mobil jenis Low Cost Green Car (LCGC). Jumlah persentase insentif ini akan berkurang secara bertahap hingga akhir kuartal IV-2022.

Insentif PPnBM juga diberikan pada mobil di kisaran harga Rp 200 juta —Rp 250 juta sebesar 50 persen. Namun, pada kuartal II-2022 nanti konsumen harus menanggung penuh PPnBM atas pembelian mobil di kategori tersebut.

Hanya saja untuk lebih rinci, pemerintah belum ingin mengungkapkannya karena payung hukum pemberian insentif masih dalam proses untuk bisa diundangkan.

Baca juga: Sudah Diteken, Aturan Diskon PPnBM Segera Terbit

Ilustrasi penjualan mobilKOMPAS.com/STANLY RAVEL Ilustrasi penjualan mobil

Hamdani menambahkan, tahun ini tantangan berupa kelangkaan material pembuatan komponen otomotif masih terjadi. Harga material tersebut juga berpotensi naik akibat pasokannya yang tersendat.

Para pelaku industri komponen otomotif pun harus berusaha lebih keras untuk mencari material yang harganya masih kompetitif sekaligus menerapkan proses produksi yang seefisien dan sehemat mungkin.

“Harga naik itu menjadi pilihan terakhir, mengingat kompetisi dalam dan luar negeri sangat ketat,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau