JAKARTA, KOMPAS.com - Jalan tol merupakan fasilitas umum tanpa hambatan yang bisa bermanfaat bagi penggunanya. Jalan yang tanpa hambatan membuat waktu tempuh ke tempat tujuan bisa dilalui lebih singkat.
Namun sayangnya, jalan tol memilik kontur yang datar dan monoton, sehingga kerap membuat pengemudi bosan bahkan mengantuk. Gejala dari berkurangnya konsentrasi ketika mengemudi di jalan tol bisa disebut dengan highways hypnosis.
Founder Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan, highways hypnosis terjadi karena kebosanan yang dialami pengemudi di jalan tol yang suasananya monoton.
Baca juga: Konvoi Mobil di Tol Andara, Ini Kronologis Lengkapnya Menurut Polisi
“Highways Hypnosis merupakan bagian dari satu kondisi fatigue (keletihan). Profile dari jalan bebas hambatan itu kan lurus, monoton, kemudian pemandangannya itu-itu saja, membosankan. Jadi pengemudi gampang terbuai, seperti dihipnotis,” ujar Jusri kepada Kompas.com belum lama ini.
Highways hypnosis bisa diibaratkan pengemudi yang badannya sedang menyetir tapj pikirannya ke mana-mana. Jadi apa yang dilakukan dan yang dipikirkan tidak sama.
Jusri menjelaskan kalau kondisi ini bisa dialami siapa saja, walaupun sudah cukup tidur atau istirahat yang cukup. Sebab, pada dasarnya kondisi ini tercipta karena lingkungan yang membosankan.
Baca juga: Intip Desain Eksterior dan Interior Honda HR-V Facelift
Ketika mengemudi dalam pikiran yang kosong, risiko kecelakaan bisa meningkat. Misalnya pengemudi keluar lajur atau menabrak pembatas jalan sehingga kendaraannya terhenti dan bisa tertabrak mobil lainnya.
Untuk mencegah highways hypnosis, Jusri menyarankan pengemudi harus dalam kondisi yang fit, serta memiliki waktu tidur yang cukup baik. Kemudian, rencanakan perjalanan, rute yang dilewati harus benar-benar diperhatikan.
Pengemudi bisa melakukan scanning atau melihat area sekitar seperti itu bertujuan untuk menstimulus otak kita dari situasi monoton.
“Jadi, menstimulus otak kita bukan dengan menambah kecepatan agar adrenalin kita terpacu atau bermain handphone saat berkendara, itu tentu berbahaya,” ucap Jusri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanSegera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.