JAKARTA, KOMPAS.com - Pertumbuhan pasar kendaraan elektrifikasi atau yang punya jargon Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) di dalam negeri sepanjang Januari-Desember 2021 cukup positif.
Pertumbuhan kendaraan elektrifikasi di dalam negeri naik dua kali lipat lebih, nyaris menyentuh 120 persen dibandingkan tahun sebelumnya.
Hasil ini sejalan dengan kondisi pandemi Covid-19 di Indonesia yang mulai membaik, di samping hadirnya beragam kebijakan pemerintah dan sosialisasi dari produsen terkait supaya daya beli meningkat.
Hanya saja, penguasaan pasar kendaraan elektrifikasi belum terlihat mengalami akselerasi. Artinya, dalam hitungan volume masih jauh di bawah, bahkan masih lebih kecil dari segmen mobil sedan, tepatnya mencakup 0,3 persen dari sebelumnya 0,2 persen terhadap total pasar.
Baca juga: Target Suzuki Wujudkan Kendaraan Elektrifikasi Produksi Lokal
Data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) menunjukkan, penjualan KBLBB atau kendaraan elektrifikasi pada 2021 hanya 3.147 unit. Tahun sebelumnya, hanya 1.432 unit.
Torehan ini banyak disumbang oleh mobil hibrida alias hybrid electric vehicle (HEV) yang mencapai penjualan sebanyak 2.427 unit atau naik 119 persen dari periode Januari-Desember 2020.
Sementara kontributor terbesar kedua datang dari kendaraan listrik murni atau battery electric vehicle (BEV) sebesar 21,7 persen alias 685 unit. Ini juga naik 115 persen secara tahunan, yaitu dari 318 unit saja.
Terakhir, yaitu kendaraan listrik berjenis Plug-In Hybrid Electric Vehicle (PHEV) yang hanya diisi satu model Mitsubishi Outlander Sport PHEV dengan torehan 35 unit.
Baca juga: Bangun Infrastruktur Kendaraan Listrik, PLN Klaim Alokasikan Rp 120 M
Adapun model KBLBB terlaris di masing-masing kategorinya ialah Toyota Corolla Cross Hybrid di segmen HEV, (1.304 unit) Hyundai Kona EV di BEV (360 unit), serta Outlander PHEV.
Kategorisasi KBLBB tercantum dalam Peraturan Presiden Nomor 55 Tahun 2019 tentang Percepatan Program KBLBB untuk Transportasi Jalan.
Dari data ini pula, dapat terlihat bahwa target pemerintah RI untuk bisa memproduksi mobil listrik sebanyak 400.000 unit di 2025 masih sangat jauh.
Butuh suatu terobosan yang realistis dan tepat sasaran supaya daya beli kendaraan terkait di dalam negeri meningkat signifikan. Tidak terkecuali, insentif ke konsumen agar harga terjangkau.
Kemudian, percepatan pengadaan infrastruktur pendukung KBLBB pun menjadi sorotan. Mengingat, saat ini baru 219 unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang dihadirkan di seluruh Indonesia.
Baca juga: Penjualan Mobil Listrik Domestik 2021, Duo Hyundai Terlaris
Berikut daftar penjualan KBLBB sepanjang 2021 (wholesales):
BEV;
1. Hyundai Kona EV: 360 unit
2. Hyundai Ioniq EV: 228 unit
3. All New Nissan Leaf: 42 unit
4. Lexus UX 300e: 26 unit
5. Toyota Coms EV: 20 unit
6. Toyota C+Pod EV: 7 unit
7. DFSK Gelora E: 2 unit
PHEV;
1. Mitsubishi Outlander PHEV: 35 unit
Hybrid;
1. Toyota All New Corolla Cross Hybrid: 1.304 unit
2. Nissan Kicks E-Power: 592 unit
3. Toyota All New Camry Hybrid: 279 unit
4. Toyota C-HR Hybrid: 157 unit
5. Toyota All New Corolla Altis Hybrid: 94 unit
6. Toyota Century Hybrid: 1 unit
Total pasar KBLBB: 3.147 unit (0,3 persen)
Total penjualan mobil nasional: 887.202 unit
Berikut daftar penjualan KBLBB sepanjang 2020 (wholesales):
BEV;
1. Glory I-Auto: 198 unit
2. Hyundai Ioniq EV: 81 unit
3. Kona EV: 38 unit
4. Lexus UX 300e: 1 unit
PHEV;
1. Mitsubishi Outlander PHEV: 6 unit
Hybrid;
1. Toyota Corolla Cross Hybrid: 652 unit
2. Nissan Kicks E-Power: 153 unit
3. Toyota All New Camry Hybrid: 130 unit
4. Toyota C-HR Hybrid: 126 unit
5. Toyota All New Corolla Altis Hybrid: 41 unit
6. BMW i3: 5 unit
7. BMW i8: 1 unit
Total pasar KBLBB: 1.432 unit (0,2 persen)
Total penjualan mobil nasional: 532.027 unit