JAKARTA, KOMPAS.com – Pemerintah tengah bersiap melakukan pengendalian mobilitas masyarakat dan pengetatan protokol kesehatan, untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19 usai masa libur Natal dan Tahun Baru (Nataru).
Adita Irawati, Juru Bicara Kementerian Perhubungan, mengatakan, libur Nataru selalu identik dengan mobilitas masyarakat. Namun, jangan sampai mobilitas itu menimbulkan lonjakan kasus Covid-19.
“Kalau kita belajar dari Nataru tahun 2020 yang lalu, ini memang terjadi peningkatan mobilitas, itu sekitar ada 6 juta orang yang bergerak keluar dari Jabodetabek,” ujar Adita, dalam diskusi virtual yang disiarkan Youtube FMB9ID_IKP (3/11/2021).
Baca juga: Begini Pengecekan Syarat Perjalanan Transportasi Darat di Jawa-Bali
“Ini yang perlu diantisipasi, karena pada tahun lalu saja, dengan angka sebesar itu terjadi lonjakan kasus hampir 30 persen,” kata dia.
Adita juga mengatakan, pemerintah sedang menyusun langkah antisipasi untuk menahan pergerakan masyarakat.
Khususnya bagi orang yang akan berpergian untuk kepentingan liburan, wisata, termasuk juga kepentingan-kepentingan di sektor perekonomian yang lain.
Baca juga: Segera Meluncur, Perkiraan Harga Toyota Avanza Baru Mulai Keluar
“Apakah itu nantinya pembatasan mobilitas, ataukah pengetatan syarat. Yang paling penting sebenarnya adalah aktivitas di hulu itu bisa kita kendalikan. Karena transportasi ini hanya menangkap aktivitas yang ada di hulu,” ucap Adita.
“Kalau di hulunya tidak dikendalikan, transportasi yang dibatasi justru bisa berbalik. Berbalik dalam arti nanti terjadi antrean, terjadi over capacity, yang justru nanti tidak kondusif di situasi pandemi,” ujar dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.