Diklaim Murah, Berapa Biaya Servis Mobil Listrik

JAKARTA, KOMPAS.com - Kendaraan bermotor listrik berbasis baterai diyakini memiliki biaya perawatan yang lebih hemat dibanding kendaraan bermotor bermesin bakar atau internal combustion engine (ICE).

Klaim tersebut dikemukakan oleh We Predict melalui data pengamatannya di wilayah Amerika Serikat (AS) terhadap pemiik mobil listrik seperti diberitakan Carscoops, Senin (1/11/2021).

Dari data terkait, biaya servis mobil listrik pada tahun pertama penggunaan rata-rata terasa lebih ringan daripada kendaraan ICE, yaitu sekitar 306 dollar Amerika Serikat (AS) atau setara Rp 4,3 juta.

Baca juga: Menperin Sebut BMW dan Mercy Minat Investasi EV di Indonesia

CARSCOOPS.com Ilustrasi mobil listrik Toyota

Dalam waktu yang sama, nilai tersebut pasti akan terlihat begitu besar jika disandingkan dengan monil ICE yang biaya perawatannya hanya sekitar 189 dollar AS atau setara Rp 2,6 juta.

Namun, setelah memasuki 36 bulan masa kepemilikan, memiliki mobil listrik bakal terasa lebih nyaman karena biaya servisnya hanya mencapai 514 dollar AS atau Rp 7,3 juta.

Sementara itu, mobil dengan mesin pembakaran butuh setidaknya 749 dollar AS atau sekitar Rp 10,6 juta untuk perawatan selama jangka waktu yang sama karena banyak komponen yang harus diperbaiki atau diganti.

"Pemeliharaan mesin listrik, dalam jangka menengah hingga jangka panjang, secara signifikan lebih murah dan tidak terlalu penuh dengan perbaikan yang besar daripada mesin ICE," kata Kepala Eksekutif We Predict James Davies.

Lebih lanjut, dalam data yang mencangkup 13 juta kendaraan dari 400 model mobil listrik. Hasilnya, dari 65 juta pesanan servis dan perbaikan diterima di AS, lebih dari 7,7 miliar dollar AS atau Rp 109 triliun dihabiskan untuk suku cadang.

Baca juga: Terlibat Tabrakan Beruntun, Biaya Perbaikannya Bisa Belasan Juta Rupiah

Kompas.com/Donny DFSK mulai buka pemesanan untuk mobil listrik Gelora E

Sedangkan, untuk jasa perbaikannya membutuhkan biaya sebesar 9,5 miliar dollar AS atau setara Rp 135 triliun.

Perhitungan tersebut juga termasuk biaya pemeliharaan, perbaikan yang tidak direncanakan, garansi dan penarikan kembali, diagnostik, pembaruan perangkat lunak, opsi yang dipasang di pabrik, dan kampanye layanan.

"Biaya rata-rata tenaga kerja pada EV (electric vehicle/kendaraan listrik) bisa dua atau tiga kali lebih tinggi daripada (mobil) ICE saat ini karena butuh waktu lebih lama untuk mencari tahu apa masalahnya, dan kemudian lebih lama untuk menyelesaikannya," kata Davies.