Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bangun Pabrik Baterai, Indonesia Jadi Pusat Rantai Pasok Mobil Listrik

Kompas.com - 16/09/2021, 09:02 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Pembangunan pabrik baterai untuk kendaraan listrik di Karawang, Jawa Barat, dianggap sebagai langkah pertama Indonesia dalam membangun rantai pasok terintegrasi mobil listrik, baik lingkup ASEAN dan dunia.

Hal ini tidak lepas dari potensi Indonesia yang memiliki pertambangan nikel dan pasar mobil terbesar di wilayah ASEAN, sebagaimana dikatakan CEO LG Energy Solution Jonghyun Kim.

"Ketika pabrik selesai, Indonesia akan selangkah lebih dekat untuk membangun rantai pasok kendaraan listrik terintegrasi pertama di dunia sebagai pusat atas industri kendaraan listrik," katanya dalam Groundbreaking Ceremony PT HKML Battery Indonesia, Rabu (15/9/2021).

Baca juga: Indonesia Mulai Produksi Mobil Listrik Mei 2022

“Di bawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo, kita membuat sejarah sukses dalam transisi menuju sistem ramah lingkungan,” lanjut Kim.

Lebih lanjut, Kim mengatakan bahwa baterai yang akan diproduksi massal di pabrik tersebut akan menerapkan teknologi terbaru nickel, cobalt, manganese, alumunium atau NCMA.

Teknologi ini merupakan generasi mendatang dari LG yang akan dipasangkan ke berbagai kendaraan listrik dan platform ekslusif Hyundai-KIA mulai 2024.

"Menggunakan lingkungan dan kondisi Indonesia yang baik sebagai batu loncatan, kami akan secara aktif membina pabrik bersama ini sebagai basis utama menuju pasar kendaraan listrik global di luar pasar ASEAN," kata dia.

Adapun proyek bernilai 1,1 milliar dollar AS ini memiliki kapasitas produksi 10 giga watt hour (GwH) dan ditargetkan bisa selesai pada semester pertama 2023.

Baca juga: Pabrik Baterai Kendaraan Listrik Pertama di Indonesia Mulai Dibangun, Ini Harapan Jokowi

Pabrik dijalankan oleh konsorsium Korea Selatan yaitu Hyundai Motor Company, KIA Corporation, Hyundai Mobis, dan LG Energy Solution, bersama Indonesia Battery Corporation (IBC) yang terdiri atas PT Inalum, PT ANTAM, PT Pertamina, PT PLN, dan Contemporary Amperex Technology.

"Melalui manajemen pengelolaan baik Indonesia akan menjadi produsen utama bagi produk-produk yang berbasis nikel, termasuk baterai mobil listrik 3-4 tahun mendatang," ucap Presiden RI Joko Widodo.

“Nilai tambah akan meningkat 6-7 kali lipat kalau nikel jadi sel baterai. Kalau jadi mobil listrik, nilainya bertambah 11 kali lipat. Ini akan menjadi daya tarik tersendiri bagi negara lain untuk investasi,” lanjut dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Komentar
looh...inteletualnya nggak nyampe..mentalnya pecundang absolut., membalas komentar sigit dp : yg suka nyinyirin presiden mana suara mu.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Pujian untuk Putra Prabowo, Gibran: Mas Didit Tokoh yang Bisa Diterima Semua Pihak
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi Akun
Proteksi akunmu dari aktivitas yang tidak kamu lakukan.
199920002001200220032004200520062007200820092010
Data akan digunakan untuk tujuan verifikasi sesuai Kebijakan Data Pribadi KG Media.
Verifikasi Akun Berhasil
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau