JAKARTA, KOMPAS.com - Pemerintah kembali mengumumkan untuk melanjutkan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Level 4,3, dan 2 dalam upaya untuk mencegah penyebaran Covid-19. Kebijakan tersebut akan diperpanjang hingga 6 September 2021.
Hal ini tentu memilik dampak bagi kendaraan yang hanya terparkir di garasi lantaranya pemiliknya melakukan pekerjaan dari rumah atau Work From Home (WFH), sebagaimana yang telah diimbau oleh pemerintah.
Salah satu komponen yang harus diperhatikan adalah oli mesin. Sebab, oli mesin memegang peran sangat penting meskipun kendaraan bermotor tidak dipakai dalam jangka waktu lama.
Baca juga: Biaya dan Syarat Bikin SIM A per September 2021
“Mobil jarang dipakai untuk beraktivitas saat pelaksanaan aturan PPKM beberapa bulan ini, bukan berarti perawatan kendaraan terutama mengganti oli mesin bisa diabaikan mengingat fungsi dari pelumas yang sangat vital dan risiko masalah kalau sampai alpa menggantinya sesuai aturan,” ucap Nur Imansyah Tara, Aftersales Division Head Auto2000, Jumat (3/9/2021).
Kebanyakan dari pemilik mobil hanya tahu fungsi dari oli mesin adalah sebagai pelumas antar komponen mesin yang saling bergesekan untuk mengurangi risiko aus sehingga dapat bergerak secara optimal sepanjang waktu.
Dalam prosesnya, oli melarutkan kotoran yang ada di dalam mesin dan membawanya ke filter oli untuk disaring.
Kotoran ini timbul dari debu yang masuk melalui celah seal, bisa karena bocor atau sudah kemakan usia, dan akibat gesekan antar komponen dalam mesin berupa serpihan logam halus.
Itulah mengapa filter oli mesin wajib diganti sesuai rekomendasi untuk menjaga kinerjanya supaya tetap optimal.
Fungsi lain dari pelumas adalah membantu mendinginkan mesin di mana panas yang timbul dari gesekan antar komponen di dalam mesin akan diteruskan oleh oli mesin ke dinding blok mesin dan selanjutnya dilepaskan keluar.
Tak kalah penting, senyawa kimia yang terdapat di dalam oli mesin akan mencegah terjadinya karat pada komponen di dalam mesin untuk menjaga usia pakainya.
Struktur senyawa kimia oli mesin pasti akan berubah, sehingga kemampuannya dalam menunaikan tugas ikut menurun seiring beroperasinya mesin mobil.
Apalagi jika sering menghadapi kondisi berat seperti macet parah. Karena tidak bisa bekerja secara optimal dalam melindungi komponen mesin, gesekan akan meningkat dan meninggalkan banyak residu.
Jika dibiarkan, kotoran akan menghambat kinerja mesin selain membuat komponen di dalamnya rusak lantaran fungsi utama oli mesin sudah berkurang.
Residu berlebihan turut mempengaruhi kinerja pompa dan filter oli mesin di mana jika sudah parah dapat mengakibatkan keduanya mampat.
“Kondisi ini juga akan menyebabkan fungsi oli lainnya, seperti membantu melepaskan panas mesin ikut berkurang dan membuat kerja radiator semakin berat. Hanya masalah waktu sebelum akhirnya mesin bermasalah dan rusak parah.” ucap Tara.