JAKARTA, KOMPAS.com - Ada bermacam cara yang dapat dilakukan untuk merawat ban mobil. Salah satu cara yang murah dan dapat dilakukan sendiri yakni dengan melakukan rotasi ban.
Rotasi ban yaitu memindahkan posisi ban baik dari sisi kanan ke kiri, pun dari depan ke belakang. Pemindahan posisi ban ini memiliki fungsi untuk menjaga agar tingkat keausan keempat ban seimbang.
Baca juga: Beredar Larangan Motor 2-tak Pakai Pertalite, Ini Jawaban Pertamina
Karena meskipun dipasaan pada saat yang bersamaan, ban memiliki tingkat keausan yang berbeda.
Hal ini dapat dikarenakan cara mengemudi atau adanya kerusakan pada kaki-kaki mobil yang membuat ban menahan beban kendaraan yang berbeda di setiap sisinya.
Untuk melakukan rotasi ban, Zulpata Zainal, On Vehicle Test (OVT) Manager PT Gajah Tunggal Tbk, mengatakan, merotasi ban sebaiknya dilakukan secara berkala pada periode tertentu.
“Idealnya merotasi ban minimal 5.000 kilometer atau lebih cepat. semakin sering dilakukan rotasi akan semakin baik, ini sangat berpengaruh pada umur ban,” kata Zulpata kepada Kompas.com beberapa waktu lalu.
Rotasi ban juga dapat dilakukan sebelum 5.000 kilometer tergantung dengan kondisi ban. Jika kelurusan roda atau keseimbangan roda jarang diperiksa harus lebih sering lagi dilakukan rotasi ban.
Baca juga: Ini Alasan Motor Zaman Sekarang Tidak Pakai Kick Starter
Sementara itu untuk aturan dan cara melakukan rotasi, Didi Ahadi, Dealer Technical Support Dept. Head PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan bahwa dalam merotasi ban mobil, ada aturan-aturan yang harus dilakukan.
"Dalam melakukan rotasi ban yang paling mudah itu dipindahkan ban depan ke belakang, bisa juga dilakukan secara menyilang," ungkap Didi.
Setiap ban memiliki alur rotasi yang berbeda, maka dari itu Didi menyarankan untuk melihat dulu alur ban yang akan dirotasi. Ban yang punya satu alur itu tidak bisa dirotasi dengan posisi menyilang.
Baca juga: Jangan Ngebut di Jalan Tol, Ada Aturan Batas Kecepatan
Didi juga menambahkan, pada saat melakukan rotasi sebaiknya ban yang memiliki kondisi lebih bagus sebaiknya dipasang pada bagian belakang. Aturan ini berlaku baik untuk mobil penggerak roda depan ataupun belakang.
"Yang saya ketahui dari maker ban, baik mobil FWD maupun RWD ban yang paling bagus dipasang pada roda belakang. Ini karena ban belakang tidak bisa di-handling jika mengalami selip dan sebagainya," kata Didi.
Beda halnya dengan roda depan. Jika ban mengalami selip, pengemudi masih bisa melakukan handling melalui setirnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.