Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Fakta Valentino Rossi, Pernah Pukul Biaggi dan Sebut Lorenzo Musuh dalam Selimut

Kompas.com - 06/08/2021, 12:01 WIB
Gilang Satria,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

Sumber Red Bull

JAKARTA, KOMPAS.com - Valentino Rossi sudah menghibur jutaan orang pada hari minggu lewat aksinya di lintasan balap. Kini, legenda MotoGP itu mengumumkan pensiun usai musim 2021.

Selama kariernya Rossi mengoleksi sembilan gelar juara dunia. Tujuh di kelas GP500 dan MotoGP, sedangkan dua lainnya di kelas 125cc dan 250cc.

Selama itu dia sudah 423 kali turun balapan. Total mengoleksi 115 kali kemenangan, 89 kali di antaranya di kelas GP500 dan MotoGP.

Selama itu pula Rossi selalu menarik perhatian. Rossi adalah sosok yang ramah di depan kamera, tak heran dia menjadi "media darling" karena apa pun dari dirinya selalu menarik perhatian.

Mengutip Red Bull, ada beberapa fakta menarik soal pebalap Italia tersebut yang mungkin belum pernah diketahui. Berikut rangkumannya.

Marc Marquez menjadi pemenang MotoGP Jerman 2021 yang digelar di Sachsenring, Minggu (20/6/2021) malam WIB.AFP/RONNY HARTMANN Marc Marquez menjadi pemenang MotoGP Jerman 2021 yang digelar di Sachsenring, Minggu (20/6/2021) malam WIB.

1. Marquez

Meski dikenal ramah, Rossi juga bisa marah dan keceplosan. Dalam satu video Yamaha, dia harus menjawab pertanyaan-pertanyaan unik dan menggambarkan rivalnya Marc Márquez.

Rossi kemudian menjawab "bajingan kecil".

2. Seks di pesawat

Setelah 25 tahun di MotoGP, tidak ada pertanyaan yang belum ditanyakan kepada Rossi. Salah satunya apakah dia anggota klub mile high, atau dengan kata lain apakah dia pernah berhubungan seks di pesawat.

Rossi menjawab sambil menyeringai, “Seks? Tidak, tapi sesuatu yang lebih mudah.”

3. Barry Sheene

Rossi adalah penggemar berat Barry Sheene, Juara Dunia 500cc tahun 1976 dan 1977 yang karismatik dan berteman dengan ayahnya, Graziano. 

Ketika Sheene meninggal dalam usia 52 tahun pada 2003, Rossi melakukan putaran kehormatan setelah menang di GP Australia.

Dia membawa bendera putih dengan No 7 Sheene terpampang di atasnya dengan warna hitam.

“Dari mana saya mendapatkan bendera itu? Pagi-pagi sekali saya berpikir, 'Apa yang akan saya lakukan jika saya menang?' Jadi saya mencuri seprai dari hotel saya dan kemudian kami menorehkannya.”

4. Pukul Biaggi

Sepanjang kariernya, Rossi beberapa kali punya rival sengit, mulai dari Max Biaggi, Sete Gibernau, Casey Stoner, Jorge Lorenzo, hingga Marc Márquez.

Di GP 500 Barcelona, Spanyol 2021 Rossi menang di depan Biaggi. Namun, saat menunggu naik podium, keduanya cekcok mulut dan akhirnya Rossi memukul Biaggi hingga mengalami luka di bawah matanya.

“Saya digigit nyamuk,” kata Biaggi kepada wartawan.

5. Titik terendah

Konferensi pers Rossi selalu dikepung wartawan sejak kemenangan pertamanya di kelas 125cc pada 18 Agustus 1996 bersama Aprilia.

Namun, selama 2011 dan 2012 bersama Ducati, Rossi paceklik juara. Ketika dia finis kesembilan di Silverstone, Inggris, hanya ada dua wartawan yang menghadiri konferensi pers.

Namun, Rossi tetap tidak tidak kehilangan selera humornya.

"Jumlah yang tepat untuk tempat kesembilan," katanya sambil tersenyum.

6. Selebrasi

Rossi merupakan entertainer di ajang MotoGP. Dia jagonya memberikan hiburan bagi para penggemar selama bertahun-tahun dengan pesta pora usai balapan.

Ketika musuh bebuyutannya Biaggi dikabarkan berkencan dengan supermodel Naomi Campbell, Rossi mengikatkan sebuah boneka seks di motornya dan menyebutnya 'Claudia Schiffer'.

Dia berpakaian seperti ayam untuk membantu menarik perhatian sponsor, mengikat monyet di bahunya, dan mengenakan papan mortir di podium setelah Universitas Urbino memberinya gelar doktor kehormatan.

Kemudian, yang unik ialah setelah menang di Jerez pada 1999, dia berhenti untuk menggunakan toilet umum dan menunda jalannya podium.

Valentino Rossi diapit oleh Jorge Lorenzo (kiri) dan Marc Marquez (kanan) pada sesi konferensi pers jelang MotoGP Jepang 2015 pada 8 Oktober 2015.AFP/KAZUHIRO NOGI Valentino Rossi diapit oleh Jorge Lorenzo (kiri) dan Marc Marquez (kanan) pada sesi konferensi pers jelang MotoGP Jepang 2015 pada 8 Oktober 2015.

7. Jorge Lorenzo

Ketika Jorge Lorenzo bergabung dengan Yamaha pada 2008, Rossi melihat Lorenzo sebagai penyusup. Musuh dalam selimut.

Rossi minta memakai ban Bridgestone, sedangkan Lorenzo mendapat ban Michelin. Benar saja, Rossi menjadi juara dunia, tetapi suasana di Yamaha jadi panas sehingga keduanya dipisahkan sekat di tengah garasi.

8. Honda

Rossi pindah ke kelas premier pada tahun 2000 bersama Honda. Sejak itu, dia berhasil merebut tiga juara dunia pada 2001, 2002, dan 2003, memakai kru yang diwarisi dari Mick Doohan.

Rossi dikabarkan kesal dengan sikap Honda yang meyakini gelar juara itu karena kemampuan motor, bukan karena skill yang dimiliki.

Ketika Rossi mengumumkan akan pindah ke Yamaha pada 2004, Manajer Honda Suguru Kanazawa berkata, "Jika Rossi pergi, kami akan membuat motor yang lebih baik dan menghancurkannya."

Namun, hal itu tidak pernah terjadi dan Rossi malah membawa kesuksesan bagi Yamaha. Sejak saat itu, Rossi telah keluar dari daftar orang yang bakal diberikan kartu Natal oleh Honda.

9. Bisnis

Rossi merupakan pengusaha andal. Dia memimpin kerajaan kecil, mulai tim balap, akademi, dan bisnis apparel, yaitu VR46 Apparel, yang membuat merchandise para pebalap dan tim.

Rossi pernah memiliki 15 pebalap top sebagai klien yang mana salah satunya Marc Marquez. Marc kemudian berhenti memakai VR46 Apparel usai kejadian 2015 di Sepang, Malaysia.

10. Luca Marini

Ayah Valentino Rossi, Graziano Rossi, merupakan mantan pebalap. Selama kariernya, Graziano tampil cukup baik di kelas 250cc karena pernah memenangi tiga GP.

Graziano telah lama bercerai dari ibu Rossi, yaitu Stefania Palma, yang kemudian menikah lagi dengan Massimo Marini dan memiliki putra kedua, Luca Marini.

Rossi kemudian mengambil saudara tirinya dan menjadikannya sebagai pebalap berprestasi.

“Soalnya, Luca dan Valentino mendapatkan bakat mereka dari ibu mereka, bukan dari ayah mereka,” kata Graziano.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau