Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

5 Risiko Mobil Pikap Bawa Muatan Berlebih

Kompas.com - 25/06/2021, 17:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Penggunaan mobil pikap sebagai penunjang kegiatan perekonomian saat ini semakin beragam, seperti untuk menjual makanan ataupun minuman, hingga jasa angkut barang.

Banyaknya peluang usaha yang dapat ditunjang, membuat mobil jenis tersebut menjadi alternatif komersial nomor satu. Hanya saja dalam penggunaannya, pemilik harus tetap bijak.

Dikatakan Asst. To Service Dept. Head PT Suzuki Indomobil Sales Hariadi, penggunaan mobil pikap sebaiknya disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan. Jangan mentang-mentang muatannya itu besar, angkatannya tidak dibatasi.

Baca juga: Jangan Maksa, Pahami Ukuran Garasi untuk 2 Mobil yang Pas

Suzuki Carry Pikap baru Suzuki Carry Pikap baru

"Penggunaan mobil ini baiknya disesuaikan dengan rekomendasi pabrikan sehingga tidak menimbulkan dampak buruk, baik tidak aman digunakan, performa mesin yang berkurang, sampai ban semakin tipis," katanya dalam keterangan tertulis, Jumat (25/7/2021).

1. Tidak Aman Digunakan

Keselamatan dan keamanan adalah faktor utama yang harus diperhatikan saat berkendara. Muatan yang melebihi kapasitas dapat menghilangkan keseimbangan mobil, sulit saat bermanuver, hingga berisiko besar menyebabkan kecelakaan.

2. Performa Mesin Berkurang

Saat membawa muatan berlebih, mesin dipaksa untuk bekerja lebih keras. Jika dilakukan terus-menerus, dalam jangka panjang hal tersebut berpotensi mengurangi performa mesin dan kendaraan secara keseluruhan.

3. Boros Bahan Bakar

Seperti poin sebelumnya, muatan maksimal yang tidak sesuai rekomendasi pabrikan membuat mesin bekerja lebih keras agar mobil dapat berjalan mengangkut muatan.

Hal ini membuat bahan bakar yang dikeluarkan juga semakin besar dan akhirnya biaya bahan bakar membengkak.

Baca juga: Banyak yang Belum Tahu, Kunci Manual Juga Punya Immobilizer

Kondisi pikap yang ringsek setelah terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Raya Surabaya-Nganjuk, tepatnya di Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Senin (24/5/2021) pukul 11.45 WIB. Foto: Humas Polres NganjukKOMPAS.COM/USMAN HADI Kondisi pikap yang ringsek setelah terlibat kecelakaan beruntun di Jalan Raya Surabaya-Nganjuk, tepatnya di Desa Nglawak, Kecamatan Kertosono, Nganjuk, Senin (24/5/2021) pukul 11.45 WIB. Foto: Humas Polres Nganjuk

4. Suspensi Tidak Maksimal

Suspensi menjadi tumpuan penting dalam kendaraan. Jika beban terlalu berat atau berlebihan, maka akan berpotensi mengurangi kinerja suspensi sehingga mobil jadi kurang optimal digunakan.

Selain itu, kinerja suspensi juga mempengaruhi kemampuan rem dalam menghentikan laju kendaraan.

5. Ban Semakin Tipis

Memaksakan muatan secara berlebihan juga berisiko besar pada ban, karena membuat bagian ban yang bersinggungan langsung dengan permukaan jalan bekerja lebih berat dan aus.

Selain itu, hal ini juga memperbesar risiko pecah ban seiring adanya peningkatan suhu pada ban karena kelebihan muatan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau