JAKARTA, KOMPAS.com - Marc Marquez kembali memberikan kemenangan untuk Honda setelah sekian lama. Saat pebalap dengan nomot start 93 itu cedera, Honda tidak bisa raih kemenangan.
Livio Suppo, mantan bos Repsol Honda, mengatakan, banyak kesalahan yang sudah dilakukan oleh Honda sehingga tidak bisa tampil kompetitif. Khususnya, saat Marquez mengalami cedera.
Baca juga: Jadwal MotoGP Belanda 2021, Bisakah Marquez Podium Lagi
Kesalahan pertama, soal kembalinya Marquez untuk balapan sesaat setelah melakukan operasi pada tangannya yang patah musim lalu.
"Anda seharusnya tidak percaya pada dokter ketika mereka mengizinkan Marc untuk langsung balapan setelah operasi pertamanya. Mudah untuk mengatakannya, tapi saya selalu berpikir itu gila," ujar Suppo, dikutip dari Speedweek.com, Rabu (23/6/2021).
Kesalahan kedua, Suppo mengatakan, membiarkan Dani Pedrosa pensiun dan beralih ke pabrikan lain.
"Dia menunjukkan bahwa pengembangan motor hanya ke arah yang dapat membuat Marc jadi kuat. Saya lihat itu dengan Ducati dan Casey Stoner juga. Itu situasi yang sangat mirip, dan saya tahu betul pada suatu titik pengembangan motornya tidak benar. Jika itu terjadi, bahkan seorang juara akan mengalami masalah," kata Suppo.
Baca juga: Kemenangan Marquez Bukan Berarti Honda Sudah Bebas Masalah
Kesalahan ketiga, menurut Suppo, dipilihnya Jorge Lorenzo setelah ditinggal Pedrosa. Setelah Lorenzo, dipilihnya Alex Marquez juga dinilai suatu kesalahan.
"Kedatangan Jorge adalah bencana. Lalu datang Alex Marquez, siapa yang tahu sebelum mulai musim 2020 dia tidak akan berada di tim pabrikan lagi di 2021," ujar Suppo.
Kesalahan keempat, membiarkan Johann Zarco pergi ke Ducati. Sebelumnya, Zarco sempat menjadi pebalap pengganti untuk Takaaki Nakagami di LCR Honda.
"Mereka juga membiarkan Zarco pergi. Dia sekarang menunjukkan apa yang dia bisa," kata Suppo.
Baca juga: Ada Peran Mick Doohan Dalam Kembalinya Prestasi Marc Marquez
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.