Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Mengapa Pengemudi dan Kru Hanya Bisa Beri Kode Saat Ada Copet di Bus?

Kompas.com - 04/06/2021, 10:02 WIB

“Kalau misalkan ada yang dicurigai pencopet naik, agen memberitahu pengemudi dan kru untuk hati-hati. Kita tidak bisa menuduh, hanya bisa mencurigai saja,” ucapnya.

Ciri-ciri

Lalu, bagaimana ciri-ciri copet yang masuk ke kabin atau ikut naik bus AKAP?

Hariyadi, seorang pengemudi bus AKAP PO Raya, mengatakan, pencopet atau istilahnya pemain yang ikut naik bus biasanya dicurigai oleh agen bus terlebih dahulu.

Jadi, agen mengingatkan pengemudi kalau ada pemain atau pencopet yang ikut naik.

“Yang tahu detail dia pemain atau bukan itu justru agen bus. Dia kan di terminal dan bergerak ke agen-agen lain, jadi tahu mana yang pemain, mana yang bukan,” ucap Hariyadi kepada Kompas.com, Kamis (3/6/2021).

Penumpang bus tujuan Jakarta menunggu keberangkatan di terminal bayangan Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Rudi Antariksawan mengatakan, puncak arus balik libur panjang cuti bersama menuju Jakarta di berbagai daerah akan terjadi pada Minggu (1/11/2020) malam ini.ANTARA FOTO/RAISAN AL FARISI Penumpang bus tujuan Jakarta menunggu keberangkatan di terminal bayangan Gerbang Tol Cileunyi, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Minggu (1/11/2020). Kepala Bagian Operasi Korps Lalu Lintas Polri Komisaris Besar Rudi Antariksawan mengatakan, puncak arus balik libur panjang cuti bersama menuju Jakarta di berbagai daerah akan terjadi pada Minggu (1/11/2020) malam ini.

Jadi, agen memberi informasi kepada pengemudi dan kru untuk berhati-hati karena ada penumpang yang dicurigai sebagai pemain.

Jika sudah diberi informasi, pengemudi dan kru biasa memberi kode kepada para penumpang agar tetap waspada.

“Kodenya banyak, misal lampu dihidupkan, volume musik dikeraskan. Jadi penumpang itu dibuat enggak bisa tertidur, selalu waspada,” kata Hariyadi.

Direktur Pembinaan Keselamatan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, berdialog dengan pengemudi bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) saat melakukan ramp check menjelang Lebaran 2018.Dok. Dit Pembinaan Keselamatan Kemenhub Direktur Pembinaan Keselamatan Kementerian Perhubungan, Ahmad Yani, berdialog dengan pengemudi bus antar-kota antar-provinsi (AKAP) saat melakukan ramp check menjelang Lebaran 2018.

Lalu, ciri yang kedua adalah turunnya enggak tentu atau tidak sesuai tujuannya. Namun, kru dan pengemudi tidak boleh asal menuduh siapa copet atau pemain, tetapi hanya bisa mencurigainya.

“Seandainya ditanyakan turunnya di mana, misalnya Solo, tapi kok di Semarang dia turun, itu harus dicurigai. Tapi cuma dicurigai, enggak bisa dituduh,” kata Hariyadi.

Kemudian, jika dia sudah turun dan ada penumpang yang mengeluh kehilangan barang, pengemudi dan kru tidak bisa berbuat banyak. Sebab, di tiket juga biasanya sudah ditulis bahwa barang yang hilang atau tertukar menjadi risiko penumpang.

“Namun, kalau belum ada yang turun dan ada yang mengeluh kehilangan barang, pengemudi bisa mengarahkan bus ke kantor polisi setempat untuk pemeriksaan penumpang,” ucapnya.

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke