Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harga Biodiesel Naik Menjadi Rp 10.229 per Liter pada Mei 2021

Kompas.com - 30/04/2021, 04:22 WIB
Ruly Kurniawan,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah menetapkan harga indeks pasar untuk produk bahan bakar nabati jenis biodiesel di dalam negeri sebesar Rp 10.229 per liter pada Mei 2021.

Banderol tersebut naik sebesar 0,95 persen dibandingkan dari harga indeks pasar bulan sebelumnya yaitu Rp 10.131 per liter. Ini terjadi seiring meningkatnya harga rata-rata minyak sawit mentah atau crude palm oil (CPO).

"Besaran harga indeks pasar bahan bakar nabati jenis biodiesel menjadi Rp 10.229 per liter ditambah ongkos angkut yang berlaku efektif mulai 1 Mei 2021," kata Direktur Jenderal Energi Baru Terbarukan dan Konservasi Energi ESDM Dadan Mulyana di keterangan resmi, Kamis (29/4/2021).

Baca juga: Komitmen Pemerintah Sediakan Bahan Bakar Standar Euro 4 Awal 2022

Presiden Joko Widodo meresmikan implementasi program Biodiesel 30 persen (B30). Peresmian dilakukan di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019). KOMPAS.com/Ihsanuddin Presiden Joko Widodo meresmikan implementasi program Biodiesel 30 persen (B30). Peresmian dilakukan di SPBU Pertamina MT Haryono, Jakarta Selatan, Senin (23/12/2019).

Adapun kenaikan CPO selama periode 25 Maret 2021 sampai dengan 24 April 2021 sebesar Rp 10.520 per kilogram. Sementara pada periode sebelumnya, rentang harga minyak sawit mentah berada di Rp 14.337 per kilogram.

Besaran konversi minyak sawit mentah menjadi biodiesel tercatat bisa sebesar 85 dolar Amerika Serikat (AS) per metrik ton atau sama dengan harga acuan bulan lalu.

Sedangkan konversi nilai tukar mata uang menggunakan referensi rata-rata kurs Bank Indonesia per-25 Maret 2021 sampai 24 April 2021 ialah Rp 14.553 per dolar AS.

Diketahui, Indonesia merupakan produsen terbesar biodiesel di dunia dengan jumlah produksi mencapai 137.000 barel minyak per hari, lebih tinggi dibandingkan Amerika Serikat, Brazil, dan Jerman.

Baca juga: Kenapa Indonesia Harus Terapkan Standar Euro 4?

Biodiesel 20 persen (B20)KOMPAS.com/SRI LESTARI Biodiesel 20 persen (B20)

Biodiesel sendiri ialah bahan bakar nabati yang terdiri dari campuran senyawa methyl ester dari rantai panjang asam lemak yang diperuntukkan sebagai bahan bakar alternatif mesin diesel.

Tiap tahunnya, angka produksi biodiesel di Indonesia terus mengalami pertumbuhan positif, seperti pada 2020 yang mencapai 8,5 juta kiloliter atau naik 300 persen dari 2016.

"Harga CPO semakin meningkat sedangkan CPO ini sebagai bahan bakar utama biodiesel yang mengakibatkan harga biodiesel relatif tinggi dibandingkan harga solar," kata Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit Eddy Abdurrachman.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com