JAKARTA, KOMPAS.com – Mudik Lebaran tahun ini resmi dilarang pemerintah dan mulai berlaku 6 Mei hingga 17 Mei 2021.
Polri bakal mengawasi sejumlah titik bersama TNI, Kementerian Perhubungan, Dishub Daerah, dan Satpol PP untuk menghalau para pemudik.
Kakorlantas Polri Irjen Pol Istiono, mengatakan, kegiatan kali ini dinamai Operasi Kemanusiaan Ketupat 2021. Operasi ini disebut bakal mengedepankan tindakan persuasif dan humanis.
“Kita akan gelar di 34 provinsi. Kemudian kita berpedoman Salus Populi Suprema Lex Esto, keselamatan rakyat adalah hukum tertinggi," ujar Istiono, dalam konferensi pers yang disiarkan Youtube Sekretariat Presiden (8/4/2021).
Baca juga: Perbandingan Harga Santa Fe Facelift dengan Fortuner dan Pajero Sport
Menurutnya, larangan mudik dilakukan untuk mengurangi laju pertumbuhan virus corona di Indonesia.
"Dari evaluasi selama ini, dari setiap libur panjang dan libur nasional, indikator COVID-19 penyebarannya selalu meningkat. Oleh karena itu kita harus melakukan langkah-langkah penekanan penyebaran COVID-19," ucap Istiono.
Oleh sebab itu, sejumlah titik strategis bakal dijaga. Mereka yang tidak berkepentingan atau tidak memiliki surat izin resmi bakal diputar balik, serta tidak diperbolehkan mudik.
Baca juga: Mobil dengan Pelat Palsu Terekam Kamera Tilang Elektronik di Solo
"Pada momen ini Polri akan menggelar, membuat penyekatan di 333 titik, terutama titik utama, yaitu dari Lampung hingga Bali. Itu adalah titik mobilisasi utama yang harus kita lakukan penyekatan selain check point yang kita bangun di beberapa daerah," kata dia.
"Titik penyekatan ini akan kita bangun di perbatasan provinsi maupun kabupaten untuk mengantisipasi peniadaan mudik tersebut," tuturnya.
Agar informasi ini tersampaikan ke seluruh masyarakat, kepolisian bakal melakukan sosialisasi sebelum diterapkannya larangan mudik.
Baca juga: Motor Sering Hajar Polisi Tidur, Komponen Ini yang Rentan Rusak
"Sebelum Operasi Ketupat ini dilakukan, kita juga menggelar operasi keselamatan yang akan kita laksanakan 12 April hingga 27 April,” kata Istiono.
“Operasi keselamatan ini adalah untuk mensosialisasikan tentang peniadaan mudik. Kita juga akan membagikan masker, rapid antigen gratis, dan kegiatan sosial lainnya. Ini benar-benar kami berharap kesadaran masyarakat untuk tidak mudik," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.