JAKARTA, KOMPAS.com - PT Astra Daihatsu Motor (ADM) resmi mengumumkan recall untuk tiga produknya di Indonesia, yakni Xenia, Terios, dan Sirion. Totalnya mencapai 97.290 unit akibat masalah fuel pump.
Tak hanya Daihatsu, adanya masalah fuel pump tersebut, otomatis berbuntut pada dua produk kembarannya yang dipasarkan oleh Toyota, yakni Avanza dan Rush.
Lalu apa sebenarnya masalah fuel pump yang menimpa ratusan mobil Toyota dan Daihatsu tersebut. Lantas apa dampaknya bagi unit yang masuk dalam kampanye recall itu.
Baca juga: Toyota Recall 10 Model di Indonesia, dari Avanza sampai Alphard
Menjawab hal ini Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Bambang Supriyadi mengatakan, masalah pada fuel pump ada di komponen impeller yang dapat mengembang melebihi batas toleransi.
"Dari hasil investigasi yang kami lakukan, impeller pada fuel pump itu bisa mengembang sampai 26 mikron, jadi memang kecil sekali tapi itu melebihi standar toleransi kami 19 mikron," kata Bambang dalam konferensi pers virtual yang dihelat ADM, Kamis (18/3/2021).
Efek
Menurut Bambang, dalam bagan lekukan atau impeller yang mengembang terlihat sangat kecil, tapi memberikan dampak yang signifikan bagi mesin. Harusnya, yang baik itu tidak mengembang, atau terpasang lurus.
Baca juga: Daihatsu Recall 97.290 Mobil di Indonesia, Ini Rinciannya
Nah, akibat impeller yang malfungsi tersebut, Bambang mengatakan bisa menyebabkan beberapa masalah pada kendaraan.
Mulai dari mesin yang mati dan sulit untuk dinyalakan, mesin tidak bertenaga, RPM yang tidak stabil, sampai indikator mesin (engine check) yang terus menyala.
Dari 24 kasus yang telah diinvestigasi, mayoritas pemilik unit yang terdampak masalah impeller pada pompa bensin di dalam tangki bahan bakar tersebut, mengalami masalah pertama, yakni mesin mati dan sulit untuk dinyalakan lagi.
Baca juga: Impresi Luar Dalam mu-X i-Series, Pengganti Isuzu Panther
Namun, proses tersebut biasanya terjadi ketika mobil sudah digunakan, alias dalam kondisi mesin yang sudah panas, atau ketika akan parkir atau saat menunggu lampu merah dalam kondisi mesin idle.
Bambang juga mengatakan masalah tersebut murni karena masalah pada impeller, buka akibat penggunan bahan bakar yang tak sesuai atau hal eksternal lainnya.
"Faktor penggunaan bahan bakar itu sifatnya hanya mempercepat saja, karena kasus ini terjadi baik pada mobil yang kilometer tinggi dan rendah," ucap Bambang.
Baca juga: Harga Jimny Bekas Mahal, Konsumen Beralih ke Katana dan Jimny Lawas
"Untuk masalah impeller ini, sumbernya karena terjadi perubahan bahan baku dari supplier pada Juni 2017. Dengan produksi yang sama, kepadatan impeller berubah, yang membuat impeller mengembang dan terjadi touching dengan cover motor pump sehingga menghambat arus bahan bakar," kata dia.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.