Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Waspada Para Pengusaha, Ini Tiga Faktor yang Membuat Bus Terbakar

Kompas.com - 10/03/2021, 11:02 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Berulang kali kasus bus terbakar di Indonesia terjadi. Biasanya datangnya api yang menyebabkan bus terbakar bisa dari sistem kelistrikan seperti penambahan aksesors maupun mesin.

Senior Investigator Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) Ahmad Wildan mengatakan, ada tiga hal tentang kelistrikan bus yang bisa menyebabkan percikan api. Pertama pembebanan arus yang salah, instalasi yang tidak sesuai dan material yang kurang baik.

“Pembebanan arus yang salah juga disebut error by design. Untuk memastikan hal ini, harus melihat wiring diagram-nya, dari situ dilakukan analisa pembebanan kelistrikan,” ucap Wildan kepada Kompas.com belum lama ini.

Baca juga: Pengaruh PPnBM 0 Persen, Honda HR-V Banyak Dicari

Situasi paska kejadian kecelakaan beruntun di tol kalikangkung, Sabtu (28/12/2019) malam.KOMPAS.com/istimewa Situasi paska kejadian kecelakaan beruntun di tol kalikangkung, Sabtu (28/12/2019) malam.

Kemudian, untuk instalasi yang tidak sesuai ini biasanya terjadi saat bus sedang maintenance. Mekanik kadang tidak memerhatikan bagaimana standar aman ketika melakukan perawatan pada bus.

“Hal ini sering dipicu oleh mekanik yang tidak kompeten serta budaya kerja yang buruk, tidak memerhatikan standar teknis,” kata Wildan.

Baca juga: Tesla Tidak Batal Investasi di Indonesia, tetapi Bukan Bikin Pabrik Mobil

Terakhir, soal penggunaan material yang tidak sesuai seperti kabel, konektor, dan lainnya. Ketiga hal yang disebutkan sebelumnya dapat membuat bad connection sehingga bisa terjadi arus pendek yang menjadi pemantik api di bus.

“Jika disitu terdapat oksigen dan benda yang mudah terbakar, maka terjadilah kebakaran. Misalnya seperti terbakarnya bus Rosalia Indah di Banyumas, dikarenakan faktor nomor dua dan tiga,” kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau