Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kapan Saatnya Ban Mobil Butuh Spooring?

Kompas.com - 05/03/2021, 19:21 WIB
Ruly Kurniawan,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com - Menjaga kondisi mobil tetap prima merupakan suatu kewajiban pemilik untuk menjaga keamanan dan kenyamanannya. Apalagi, bila kendaraan terkait digunakan secara rutin atau harian.

Salah satu bagian yang patut diperhatikan ialah ban yang memiliki peran sebagai alat bantu kendali atau navigasi, meredam getaran, dan kinerja pengereman serta penerus daya dari mesin.

Sebab, seiring pemakaian roda mobil bisa jadi semakin tidak seimbang akibat bergesernya sudut kemiringan roda. Demikian dipaparkan Training Development Section Head PT Astra Daihatsu Motor Aji Prima Barus di diskusi virtual, Kamis (4/3/2021).

Baca juga: Kenali Macam-Macam Kerusakan pada Ban dan Penyebabnya

Ilustrasi spooring pada ban mobil.DOK. Bridgestone) Ilustrasi spooring pada ban mobil.

"Pada dasarnya, setelan toe pada mobil penumpang adalah nol dengan toleransi kurang lebih 2 mm. Jika toe terlalu tinggi ke arah positif, maka ada keausan ban bagian dalam karena ada kecenderungan tertarik ke bagian dalam," katanya.

Toe sendiri merupakan salah satu bagian pada geometri roda yang menunjukkan selisih jarak antara roda bagian depan dengan bagian belakang.

Toe positif berarti dua roda depan mengarah ke bagian dalam sementara negatif kedua roda depan mengarah ke luar. Sehingga, jika toe nol maka dua roda depan lurus.

Setelan toe, lanjut Aji, bisa berubah karena di dalamnya terdapat boll joint yang lama-kelamaan akan aus. Ketika aus, panjang kanan dan kiri akan berbeda.

Baca juga: Ban M/T Modern Sudah Tidak Kaku dan Keras Lagi

Ilustrasi cek tekanan udara pada ban mobilMICHELIN INDONESIA Ilustrasi cek tekanan udara pada ban mobil

"Oleh karenanya, perlu untuk di spooring. Komponen toe yg diseting tie rod kanan dan kiri. Itu ada baut setelnya, yang bisa dikendurkan, bisa memanjang kanan dan kiri. Itu kanan dan kiri satu-satu," jelas dia.

Lantas bagaimana tanda-tanda mobil harus dilakukan spooring? Menurut Aji, salah satu indikasinya adalah kendali mobil yang lebih berat ke satu arah.

"Ketika toe berubah, maka steering narik ke kanan atau kiri. Misalnya awalnya posisi nol, kemudian roda sebelah kiri lebih positif maka roda tersebut akan narik ke kiri," kata Aji.

"Sebaliknya roda kanan, juga ke arah negatif maka akan ke arah kanan. Maka keausan ban pasti akan ke arah positif, ketika steering udah narik kanan atau kiri, itu sudah harus dilakukan spooring," tambahnya.

Tapi, indikasi steering lebih berat ke satu arah ini bisa juga diakibatkan tekanan angin pada ban yang kurang sesuai di satu sisi. Oleh karena itu, guna memastikan apakah mobil harus dilakukan spooring perlu untuk cek tekanan angin di semua ban.

Baca juga: Kenapa Lampu Tidur di Kabin Bus Malam Kebanyakan Warna Biru?

Ilustrasi ban mobilDok. Shutterstock Ilustrasi ban mobil

Untuk diketahui, secara teknis geometri roda memiliki 3 jenis, yaitu Camber, Caster, dan Toe.

Pada Camber, sudut kemiringan roda terhadap garis vertikal roda tersebut. Pada dunia otomotif biasa disebut dengan negatif apabila ban miring keluar dengan tapak bagian dalam ban yang menyentuh aspal dan positif apabila ban miring ke dalam dengan tapak ban bagian luar menyentuh aspal

Sedangkan Caster, biasanya dapat dapat terlihat dari sudut kemiringan pada sumbu putar kemudi antara komponen roda dengan shockbreaker bisa positif dan negatif.

Umumnya, untuk semua kendaraan menggunakan caster positif.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau