Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Harapan Pencinta Panther Setelah Pensiun

Kompas.com - 11/02/2021, 09:22 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Agung Kurniawan

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) akhirnya resmi menghentikan produksi Isuzu Panther di dalam negeri pada tahun 2021.

Hal ini seiring dengan implementasi kebijakan emisi Euro IV di Indonesia. Selain itu selama tiga tahun terakhir, penjualan Panther juga tidak memperlihatkan minat masyarakat, hanya terjual 2.033 unit dalam periode tersebut.

Namun di mata penggemarnya, Isuzu Panther akan selalu dikenang. Seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Jenderal Panther Mania Felix Valentino Partomuan Pakpahan, nama Isuzu Panther sangat melekat soal mesin yang tangguh dan ekonomis.

Baca juga: Sayonara, Isuzu Panther Resmi Pensiun

Isuzu Panther Royal 1996https://mobil.mitula.co.id/ Isuzu Panther Royal 1996

Selain itu, terkait pensiunnya Panther di Indonesia, ada beberapa harapan yang diungkapkan oleh Felix. Misalnya seperti PT IAMI yang diharapkan tetap menggunakan nama Panther untuk produk barunya, bukan MU-X.

“Pasti penggemar Isuzu Panther akan tetap setia. Model dan mesin konvensional saja masih banyak penggemarnya, apalagi kalau ada pengembangannya,” ucap Felix kepada Kompas.com, Rabu (10/2/2021).

Selain itu, ada juga keinginan untuk hadirnya generasi terbaru dari Isuzu Panther. Produk terbaru ini memiliki cc yang kecil dan berteknologi common rail, sesuai dengan kebijakan Euro IV, namun harganya tidak melebihi MU-X.

Baca juga: Catat, Ini Mekanisme Klaim Kerugian di Jalan Tol Jasa Marga

“Terakhir, Isuzu Panther memang boleh pensiun, tapi suku cadangnya jangan stop produksi. Kami di komunitas Panther Mania masih tetap membutuhkannya,” kata Felix.

Soal suku cadang, Felix mengatakan untuk bagian mesin masih mudah ditemukan karena banyak. Namun berbeda ceritanya soal spare parts eksterior dan interiornya.

“Paling cari di kampakan, misal ada yang bekas tabrakan, biasanya dijual per item. Suku cadang yang barunya susah dicari dan pasti mahal,” ucapnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau