Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Siap-siap, Penumpang Bus Wajib Dites Antigen Pakai GeNose

Kompas.com - 25/01/2021, 12:41 WIB
Muhammad Fathan Radityasani,
Azwar Ferdian

Tim Redaksi

JAKARTA, KOMPAS.com – Masih dala suasana Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB), para pelaku perjalanan dengan bus AKAP akan dicek secara acak surat keterangan non reaktif rapid test antigen oleh Satgas Covid-19 daerah.

Sebelumnya juga pernah ada regulasi terkait penumpang yang mau masuk ke terminal, wajib membawa hasil tes non reaktif rapid test antigen.

Namun semua itu akan digantikan dengan alat deteksi Covid-19 karya anak bangsa “GeNose“.

Penggunaan GeNose akan mulai diterapkan pada moda transportasi bus secara acak mulai 5 Februari 2021. Hal ini disampaikan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi saat meninjau langsung penggunaan alat GeNose C19 di Terminal Kampung Rambutan, Minggu (24/1/2021).

Baca juga: Bocor, Honda Lagi Bangun Motor Listrik Jenis Sport

Suasana di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).Dokumentasi Dinas Perhubungan Terminal Terpadu Pulo Gebang Suasana di Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Senin (30/3/2020).

“Saat ini GeNose sudah mendapatkan persetujuan edar dari Kemenkes dan Satgas Penanganan Covid-19. Untuk itu, pada moda kereta api akan diterapkan secara wajib (mandatory) pada tanggal 5 Februari 2021. Sedangkan angkutan bus tidak wajib, tapi akan dilakukan pengecekan secara random menggunakan GeNose mulai 5 ferbuari 2021, yang akan dimulai dari Pulau Jawa terlebih dahulu,” ucap Budi, Minggu (24/1/2021).

Budi mengatakan, sudah meminta Dirjen Perhubungan Darat untk berkoordinasi dengan para Kadishub di Indonesia. Jika ada penumpang yang dinyatakan positif, maka tidak diperbolehkan untuk melanjutkan perjalanan.

Menhub mengimbau kepada masyarakat yang akan bepergian menggunakan transportasi bus agar tidak memaksakan diri untuk berangkat jika merasa tidak enak badan atau sakit.

Baca juga: Honda CR-V Kuasai SUV Medium di 2020, Wuling Almaz Terlaris Kedua

“Keinginan dari Bapak Presiden RI yaitu untuk memastikan konektivitas itu tetap berjalan, tetapi protokol kesehatan juga dijalankan secara baik. Kita ingin semua masyarakat tertib dan membantu pemerintah untuk menjaga protokol kesehatan dengan baik,” kata Budi.

Pertimbangan penggunaan GeNose di transportasi bus dan kereta karena mempertimbangkan harga tiketnya yang lebih murah.

Jika sebelumnya memakai rapid test antigen, biayanya malah lebih mahal dibanding tiketnya.

“Tapi dengan GeNose ini harganya hanya Rp 20.000. Apalagi kalau nanti dengan skala besar bisa lebih murah menjadi Rp 15.000, jadi lebih terjangkau. Kami sudah pesan 200 unit untuk 44 titik stasiun di seluruh Jawa dan Sumatera,” tutur Menhub.

Sejumlah penumpang berjalan menaiki salah satu PO tujuan masih dalam provinsi di Terminal Bus Kota Tegal, Rabu (13/5/2020)KOMPAS.com/Tresno Setiadi Sejumlah penumpang berjalan menaiki salah satu PO tujuan masih dalam provinsi di Terminal Bus Kota Tegal, Rabu (13/5/2020)

Sementara itu Dirjen Perhubungan Darat Budi Setiyadi mengatakan bahwa Terminal pertama yang akan menggunakan GeNose adalah Terminal Pulo Gebang.

“Merujuk SE Satgas Penanganan Covid-19, kita masih sepakat untuk masyarakat yang berpergian dengan bus itu sifatnya hanya random sampling. Untuk di Jakarta yang pertama kali dilaksanakan adalah di terminal Pulogebang, dan secara bertahap kita sudah pesan 100 alat GeNose yang akan segera kita distribusikan ke daerah-daerah,” kata Dirjen Budi.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.



Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau