JAKARTA, KOMPAS.com - Sebagai merek yang baru terjun di pasar motor listrik, Volta mengatakan, jika ingin tren motor listrik berlangsung cepat maka masyarakat harus "dipaksa halus" memakai motor listrik.
Willty Awan, CEO Volta Indonesia Semesta (VIS) mengatakan, pemerintah harus membuat kebijakan yang memberikan keuntungan bagi pemakai memakai motor listrik dan membatasi pergerakan motor bensin.
"Karena masyarakat ini kan sebelumnya butuh edukasi, tetapi juga harus dibuat ada hambatan untuk penggunaan motor bensin. Kalau tidak peralihan ini tidak akan berjalan mulus," katanya kepada Kompas.com, Jumat (4/12/2020).
Baca juga: Mengenal Volta, Merek Motor Listrik Asal Semarang
Oleh sebab itu, Willty mengapresiasi langkah Pemerintah Provinsi DKI Jakarta yang membuat beberapa kebijakan untuk mendorong keberadaan kendaraan listrik.
"Menurut pandangan saya, seperti di DKI ada kebijakan dan sebagainya bahwa kendaraan listrik bebas ganjil genap, itu adalah stimulan yang sangat bagus untuk pertumbuhan perkembangan motor listrik," katanya.
Willty mengatakan peralihan ini sebetulnya bukan hal baru. Contohnya seperti yang dilakukan saat masyarakat dipaksa pindah dari menggunakan minyak tanah ke LPG atau dari Premium ke Pertalite.
"Seperti dulu dari Premium ke Pertalite atau Pertamax. Itu juga sebetulnya Premium dibatasi kan, secara bertahap orang pindah ke Pertalite. Waktu konversi dari miyak tanah ke LPG juga sama, minyak tanahnya dikurangi," katanya.
Willty mengatakan, kalau sekarang harga motor listrik harganya sama dengan motor bensin maka kecenderungan orang akan tetap beli motor bensin.
"Apa yang membuat kita mau membeli motor listrik?, ini harus kita jawab dari diri kita sendiri dulu. Ini yang harus dilihat," katanya.
"Kalau misal, swap battery dikendalikan pemerintah, sehingga harga motor elektrik akan turun kaena baterai itu mahal bisa sampai Rp 6 juta - Rp 7 juta. Kalau itu kita keluarkan dari harga motornya, paling tinggal Rp 12 juta. Dari situ orang mungkin tertarik pakai motor listrik," katanya.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.